TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Tiga bulan berlalu seusai gelaran Musyawarah Daerah X Partai Golkar Kota Makassar, Selasa (9/3/2021) lalu.
Hingga Sabtu (12/6/2021) hari ini, Munafri Arifuddin sudah tiga bulan memimpin partai berlambang pohon beringin di Kota Daeng.
Akan tetapi, komposisi pengurus DPD II Partai Golkar Kota Makassar masih belum rampung.
Spekulasi berkembang di internal Partai Golkar Kota Makassar.
Sejumlah kader menilai, ada tarik ulur antara Munafri Arifuddin dengan elite DPD I Partai Golkar Sulawesi Selatan.
Sejumlah nama disebut-sebut punya kans jadi sekretaris seperti Usman Sofian, ataupun Irianto Ahmad.
Irianto Ahmad disebut-sebut dekat dengan Taufan Pawe, sementara Usman Sofian disebut-sebut dekat dengan Appi.
Menanggapi hal tersebut, Pengamat politik Universitas Bosowa Arif Wicaksono menilai, penyusunan komposisi pengurus harus menjadi domain Munafri Arifuddin sebagai Ketua DPD II Golkar Makassar terpilih.
Ia mengingatkan, dalam aturan organisasi, ketua terpilih punya hak prerogatif menyusun komposisi pengurus tanpa intervensi pihak lain.
"Pengurus DPD 2 Golkar Makassar, sebenarnya adalah domain Ketua Golkar Makassar, sebagai formatur terpilih hasil Musda Golkar Makassar bulan Maret 2021 yang lalu, dalam hal ini adalah Munafri Arifuddin atau Appi," kata Arif Wicaksono, Sabtu (12/6/2021).
Ia melanjutkan berdasarkan mandat itu, Appi memiliki hak prerogatif untuk menyusun komposisi pengurusnya berdasarkan visi dan misinya yang tertuang dalam dokumen pendaftaran menjelang musda yang lalu.
Tidak hanya itu, Appi juga dituntut oleh Ketua DPD I Golkar Sulsel, Taufan Pawe untuk menambah jumlah kursi DPRD dan juga meningkatkan performa partai dalam rangka rencana pencapaian tujuan politik di event Pemilu Serentak 2024.
"Artinya, dengan begitu banyak dan beratnya target partai maka Appi pasti membutuhkan bukan hanya kader yang bagus komunikasi politiknya, tapi juga figur yang punya semangat lebih daripada figur lainnya," katanya.
Sebagai Ketua Partai, Arif Wicaksono menilai Appi harus benar-benar rasional dalam mengambil keputusan terkait formasi kepengurusan Golkar Makassar untuk dapat mewujudkan visi, misi dan tujuan partai ke depan.
Namun, katanya, tentu tidak mudah bagi Appi untuk memilih figur-figur personel yang akan mendampingi.
Mengingat secara organisasional, Appi harus mengakomodir kepentingan beberapa faksi di internal Golkar.
Oleh karena itu, sikap Appi dinilai haruslah merdeka dari tekanan dan manuver kader atau figur yang ingin menggiringnya untuk memilih si A atau si B dalam proses pengambilan keputusannya.
"Harus ditimbang betul, siapa figur yang tepat pada posisi dan waktu yang tepat pula. Akomodasi yes, Intervensi no," katanya.
Nama Muhammad Irianto Ahmad, ataupun Usman Sofyan disebut-sebut bersaing menempati posisi tersebut.
Muhammad Irianto Ahmad adalah orang dekat Ketua Golkar Sulsel Taufan Pawe.
Ditunjuk sebagai Pelaksana tugas ketua, mantan legislator DPRD Makassar dua periode itu berhasil menyukseskan gelaran Musyawarah Daerah X Golkar Kota Makassar.
Saat ini, Muhammad Irianto Ahmad juga masuk anggota formatur mendampingi Appi menyusun komposisi pengurus.
Irianto Ahmad punya pengaman sebagai anggota DPRD Kota Makassar selama hampir tiga periode, ditambah pernah menjabat Direktur PD Parkir Kota Makassar.
Pria kelahiran Makassar 29 Juni 1962 itu sebelumnya pernah jadi Sekretaris DPD II Partai Golkar Kota tahun 2013-2015.
Nama lainnya adalah Usman Sofyan. Ia punya pengalaman sebagai Sekretaris PC NU Kota Makassar, dan demisioner Ketua Bappilu DPD II Golkar Kota Makassar.
Laporan Kontributor TribunMakassar.com @bungari95