Tribun Wiki

Patah Hati, Pria Pinrang Ini Daftar Tentara, Kini Pilot TNI Angkatan Laut

Penulis: Nining Angraeni
Editor: Sudirman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapten Laut (P) Faisal Mulia, S.S.T.Han memegang foto almarhum Ayahnya

Faisal mampu melewati para pesaingnya hingga bertemu dengan delapan orang yang kemudian dibentuk dua grup berisikan empat orang. 

"Saya waktu itu ada empat orang yang dikirim ke Malang. Saya masih ingat ada orang Tator dan ada orang Gowa," bebernya.

Sampai di Malang, banyak komandan yang tidak percaya kalau Faisal bisa lolos dengan background pekerjaan ayahnya yang hanya wiraswasta.

"Diantara empat ini, ada dua orang yang memang bapaknya tentara. Jadi sewaktu saya ditanya pekerjaan orangtua saya, komandan tersebut tidak percaya," ujarnya. 

Ia kemudian ditanya mengenai motivasinya mengikuti TNI ini.

"Saat itu saya jujur kalau saya tidak bercita-cita jadi Tentara. Tapi saya mau banggakan ayah saya di daerah," jawabnya.

Sewaktu di Malang, Faisal meraih urutan pertama dengan nilai tertinggi di Sulawesi Selatan.

Ia kemudian seleksi pantukhir di Pusat dan bersaing seluruh anak di Indonesia.

"Alhamdulillah, dari 300 lebih orang saya termasuk orang yang lulus 100 orang," ungkapnya.

Faisal sempat mengira bahwa dirinya bakalan gagal. Lantaran sewaktu pantukhir ia tiba-tiba pingsan.

"Waktu pantukhir itu ruangan sangat dingin dan full AC. Dalam hati, saya bilang mungkin ini yang dinamakan orang kampung kena AC," ujarnya sembari tertawa.

Karena tidak tahan dengan hawa dingin, Faisal pingsan dan pada saat membuka mata ia sudah berada di ruangan kesehatan.

Datanglah seorang komandan bintang satu yang berceletuk 'calon tentara kok bisa pingsan'.

Faisal melihat kalau pada saat itu namanya dicoret pakai tinta merah.

"Sewaktu komandan tersebut keluar, disitulah saya menangis. Kalau saya tidak lulus, saya malu ketemu Ayah lagi," terangnya.

Halaman
1234

Berita Terkini