100 Tahun Soeharto

Andai Soeharto Masih Hidup Ini yang Dikatakan tentang Utang Indonesia yang Banyak Seperti Sekarang

Editor: Mansur AM
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden RI Jokowi dan almarhum Soeharto

Sejumlah pejabat hadiri peringatan 100 tahun kelahiran Presiden ke-2 RI Jenderal Besar HM Soeharto di Masjid Agung At-Tin, Makasar, Jakarta Timur, Selasa (8/6/2021). (TribunJakarta/Nur Indah Farrah Audina)
Turut hadir dalam acara tersebut, Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Bamabang Soesatyo.

Selain para pejabat negara itu, acara haul ini juga dihadiri para anak dari Jenderal Soeharto yakni Bambang Trihatmodjo, Titiek Soeharto serta Siti Hardijanti Rukmana (Tutut Soeharto).

Tak hanya itu, acara haul memperingati 100 tahun lahirnya Soeharto ini juga dihadiri oleh ratusan jamaah dari berbagai wilayah.

Acara ini juga disiarkan secara langsung melalui layanan streaming online di ratusan masjid di Indonesia.

Utang Indonesia Lebih Rp 6.000 Triliun

Utang Indonesia dari tahun ke tahun terus merangkak naik. Kementerian Keuangan mencatat posisi utang Indonesia hingga akhir Desember 2020 mencapai lebih dari Rp 6.074 triliun.

Dalam satu tahun, utang Indonesia bertambah lebih dari satu triliun rupiah, dari akhir Desember 2019 yang tercatat Rp 4.778 triliun.

Penambahan ini sudah diprediksi sejak awal oleh pemerintah karena diperlukan anggaran sangat besar untuk menangani pandemi Covid-19.

Utang Indonesia di tahun 2020 terdiri dari surat berharga negara yang mencapai Rp 5.221,65 triliun, serta pinjaman sebesar Rp 852,91 triliun.

Utang dalam bentuk pinjaman terdiri dari pinjaman dalam negeri sebesar Rp 11,97 triliun serta pinjaman luar negeri senilai Rp 840,94 triliun.

Bagaimana dengan tahun ini? 

Pada tahun 2021, pemerintah menargetkan utang baru sebesar Rp 1.654,92 triliun.

Besarnya utang tak lepas dari membengkaknya pengeluaran pemerintah terutama untuk penaganan pandemi Covid-19 yang dialokasikan sebesar Rp 61,84 triliun rupiah atau 2,28 persen dari total belanja pemerintah di 2021.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menyatakan APBN 2021 bisa menjadi landasan menghadapi ketidakpasitan ekonomi di tahun 2021.

Pemerintah optimistis dukungan untuk penanganan dampak Covid-19 termasuk soal vaksin bisa membawa perbaikan bagi pemulihan ekonomi nasional.

Halaman
1234

Berita Terkini