Komisi Pemberantasan Korupsi

Najwa Shihab: Setiap Kali Diundang Debat, Pak Firli Tak Pernah Datang

Editor: Muh. Irham
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua KPK Firli Bahuri

TRIBUNTIMUR.COM - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri tak hadir dalam debat soal wawasan kebangsaan dengan Direktur Sosialisasi dan Kampanye (Dirsoskam) Antikorupsi KPK, Giri Suprapdiono.

Debat itu semula direncanakan digelar di Gedung Merah Putih KPK sekitar pukul 14.00 WIB dan disiarkan langsung lewat akun YouTube Jakartanicus.

Debat itu rencananya dipandu oleh jurnalis Najwa Shihab secara daring dan Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Kurnia Ramadhana yang hadir di ruangan pers KPK.

Namun, hingga 45 menit acara berlangsung, Firli tak juga hadir. Sementara Giri sudah tiba sejak pukul 13.30 WIB atau 30 menit sebelum acara dimulai.

”Teman-teman kita masih menunggu belum juga datang Pak Firli Bahuri memenuhi undangan kali ini," ujar Kurnia yang menemani Giri di ruang debat press room KPK.

”Pak Firli tak memunuhi undangan ini,” kata Kurnia.

Sembari terus menunggu kedatangan Firli, Najwa Shihab kemudian menceritakan bagaimana usahanya mengundang Firli untuk melakukan wawancara tidak pernah ditanggapi oleh mantan Kabaharkam Polri itu.

Najwa mengatakan, setiap kali ia mengundang Firli, pihak KPK selalu mengutus Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron.

”Pak Firli beberapa kali diundang ke Mata Najwa belum pernah datang. Yang datang itu biasanya Pak Nurul Ghufron," kata Najwa.

Kata Najwa, KPK memiliki perbedaan antara kepempimpinan era Agus Rahardjo dan Firli Bahuri. Ia mengakui saat KPK dipimpin Agus Rahardjo, Najwa memiliki kedekatan dan kerap kali datang ke gedung dwiwarna lembaga antirasuah itu.

"Kalau saya bandingkan pimpinan yang dulu seringkali saya yang datang ke KPK," kata Najwa.

Sementara Giri mengaku tak secara langsung menantang Firli untuk berdebat. Ia hanya menyanggupi tantangan warganet yang menawarkan untuk berdebat dengan Firli.

Menjawab tantangan itu, lewat cuitannya, Giri sempat bertaruh jabatan dalam debat. Ia menantang Firli mundur jika kalah dalam debat soal wawasan kebangsaan, begitu pula dirinya.

"Jadi dengan konsekuensi itu, hari ini apakah memang ada yang tidak siap mundur saya pikir bisa ditanyakan ke yang berasangkutan," kata Giri.

Namun di luar itu, kata Giri, ia menyanggupi tawaran ini karena ingin mencerdaskan masyarakat.

Halaman
12

Berita Terkini