Golkar Sulsel

Hoist Bachtiar-Andi Ishak Belum Kantongi Diskresi, Ambas Syam Berpeluang Aklamasi Pimpin Golkar Gowa

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Plt Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Gowa, Ambas Syam berkunjung ke Kantor Tribun Timur Jl Cendrawasih Kota Makassar, Kamis (3/6/2021).

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Musyawarah Daerah (Musda) X DPD II Partai Golkar Gowa digelar di Hotel Grand Town, Jl Pengayoman, Makassar, Sabtu (5/6/2021) hari ini.

Politisi senior Golkar Ambas Syam berpeluang terpilih secara aklamasi memimpin Golkar Gowa.

Hal itu menyusul tiga calon Ketua Golkar Gowa lainnya, Hoist Bachtiar, Muhammad Yusuf Sommeng, dan Andi Muhammad Ishak belum mengantongi diskresi.

“Setahu saya tidak ada penyampaian untuk itu (diskresi),” kata Ketua DPD I Golkar Sulsel M Taufan Pawe belum lama ini.

Ketua DPD I Partai Golkar Sulawesi Selatan Taufan Pawe. (Foto Muhammad Abdiwan Tribun Timur) (Golkar Sulsel)

Ketiganya terhalang syarat pencalonan yang tertuang dalam Petunjuk Pelaksaan (Juklak) Golkar Nomor 2/2020.

Ishak terhalang poin nomor sembilan karena memiliki istri berstatus kader Nasdem, Tenri Olleh Yasin Limpo.

Juklat ini tidak membolehkan calon punya istri berstatus kader parpol lain dalam satu wilayah yang sama.

Begitu juga Yusuf Sommeng terhalang di poin nomor tiga karena belum cukup lima tahun jadi kader.

Calon ketua harus berstatus kader dalam lima tahun terakhir.

Sedangkan Hoist Bachtiar terhalang karena tidak tercatat sebagai penduduk Gowa.

Calon ketua diwajibkan berdomisili di wilayah kabupaten bersangkutan, dalam hal ini Gowa.

Terpisah, pelaksana tugas (Plt) Ketua DPD II Partai Golkar Gowa Ambas Syam memastikan belum ada diskresi terbit hingga kemarin.

Diskresi Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dibutuhkan bagi calon yang tidak memenuhi syarat pencalonan.

Adapun tiga bakal calon wajib kantongi diskresi adalah Hoist Bachtiar, Muh Yusuf Sommeng, dan Andi Muhammad Ishak.

Namun, mereka belum mengantongi diskresi ketua umum.

“Saya sudah sampaikan tolong urus diskresi, kalau ada saya mundur. Tapi sampai kemarin belum ada turun,” katanya.

Ambas mengatakan pemimpin Golkar Gowa punya tugas berat untuk mengembalikan kejayaan partai tersebut.

Sejak didirikan, Golkar selalu tampil mendominasi di Gowa, tapi kejayaannya runtuh di Pemilu 2019 lalu.

Kursi Golkar turun dari sembilan kursi menjadi tiga kursi. Golkar kehilangan kursi Ketua DPRD Gowa.

Bahkan, partai berlambang pohon beringin itu gagal membentuk satu fraksi utuh.

“Golkar kalah telak di Gowa. Pemilu 2019 dari 9 kursi menjadi 3 imbas Pilgub. Kita turun, ini pekerjaan berat,” katanya.

“Kalau memang saya maju dan Insyaallah disetujui, kita harus kembalikan kejayaan Golkar,” katanya.

Sebelumnya, Ketua Golkar Sulsel Taufan Pawe mengatakan tidak ada permohonan diskresi dari kandidat yang masuk.

Itu artinya ketiga bakal calon tidak bisa lanjut menjadi calon ketua Golkar Gowa.(*)

Berita Terkini