TRIBUNBONE.COM, LAPPARIAJA - Warga, Desa Pattuku Limpoe, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone, Wahid ditemukan tewas tergantung, Rabu (2/5/2021) pagi.
Dia ditemukan pertama kali oleh iparnya bernama Hade (45). Saat itu sang ipar berjalan menuju kebun.
Wahid ditemukan tergantung disebuah pohon dengan seutas tali.
Pria berusia 40 tahun saat ditemukan tidak memakai baju. Hanya celana pendek berwarna merah garis putih.
Kanit Reskrim Polsek Lappariaja, Aiptu Alias mengatakan, lelaki bekerja sebagai petani ini diduga mengalami gangguan jiwa sepulang dari merantau di Malaysia.
"Diduga ada gangguan jiwa semenjak pulang merantau dari Malaysia," tuturnya.
Sementara Camat Lappariaja, Bahtiar menuturkan, Wahid belum lama ini menjalani perawatan di Rumah Sakit Dadi Makassar.
Setelah dianggap kondisinya sehat dan sudah normal, dia perbolehkan pulang.
Namun, ia tidak tahu apa yang menyebabkan Wahid tiba-tiba mengakhiri hidup.
"Dua bulan lalu keluar dari Rumah Sakit Dadi Makassar. Sudah sehat dan sudah normal, tapi tidak tahu kenapa tiba-tiba melakukan aksi bunuh diri," tuturnya.
Ia juga menyampaikan bahwa Wahid memang dari Malaysia bekerja. Saat kembali masih dalam keadaan sehat.
"Sudah lama pulang dari Malaysia. Intinya dia baru keluar dari rumah sakit dua bulan lalu," jelasnya.
Sebelum ditemukan meninggal dunia hari ini, Wahid pernah percobaan bunuh diri pada Minggu (30/5/2021).
Wahid waktu itu coba mengakhiri hidup dengan menggunakan pisau dapur
Dia menusuk lehernya sehingga alami luka tusukan satu centimeter. Beruntung nyawanya, waktu itu masih sempat tertolong.
Catatan: Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Laporan Kontributor TribunBone.com, Kaswadi Anwar