Tribun Gowa

PQJI Gowa di Masjid Agung Syekh Yusuf Hadirkan Prof Nasaruddin Umar

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati dan Wakil Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan-H Abd Rauf Malaganni bersama Prof KH Nasaruddin Umar, Jumat (28/5/2021).

TRIBUN-TIMUR.COM, GOWA - Pencerahan Qalbu Jum'at Ibadah (PQJI) kali ini dibawakan oleh Prof KH Nasaruddin Umar di Masjid Agung Syekh Yusuf, Jl Mesjid Raya, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Jumat (28/5/2021).

Diketahui, Prof KH.Nasaruddin Umar merupakan salah satu ulama di Indonesia.

KH Nasaruddin merupakan Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta.

Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan dalam sambutannya mengatakan PQJI ini rutin dilakukan Pemerintah Kabupaten Gowa setiap minggunya.

Kegitan ini tak lain untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah yang dilakukan secara virtual maupun secara langsung dengan menghadirkan ustad yang berbeda-berbeda. 

"Hari ini kita menghadirikan salah satu ulama karismatik Sulsel dan Indonesia yang bisa dijadikan salah satu referensi dalam belajar keagamaan. Hal ini kita lakukana sebagai bagian menjaga kekompakan dan kebersamaan serta membawa Gowa lebih baik di masa yang akan datang," tuturnya.

Orang nomor satu di Gowa ini mengungkapkan salah satu program prioritasnya selama lima tahun kedepan yakni di bidang keagamaan.

Sehingga PQJI ini menjadi bagian dalam program tersebut dengan memakmurkan masjid dan meningkatkan nilai spiritual para jajaran ASN lingkup Pemkab Gowa. 

Selain itu, programnya di bidang keagamaan yakni mencetak satu desa/kelurahan satu hafiz.

Membangun rumah tahfiz dan menjadikan para imam desa/lingkungan menjadi penghafal qur'an dan tahsin yang sesuai. 

"Target kami kedepan setiap desa dan kelurahan minimal memiliki satu penghafal qur'an agar keberkahan turun di daerah kita dan InsyaAllah tahun ini pembangunan gedung tahfidz yang kita lakukan akan selesai dan bisa digunakan," jelasnya. 

Sementara, Ustaz Nasaruddin Umar dalam ceramahnya menyampaikan ramadhan sudah berlalu yang diharapkan membawa berkah bagi bangsa Indonesia, khususnya umat Islam Indonesia yang menjalankannya. 

Namun perlu diingat, kata dia, tidak semua ibadah makbul atau diterima dan memberikan efek positif secara holistis (mabrur). 

"Semua ibadah mabrur sudah pasti makbul, tetapi tidak sebaliknya. Boleh jadi puasa kita sah secara syariah, tetapi belum mabrur," katanya.

"Tujuan puasa sebagaimana dijelaskan di dalam Alquran, La'allakum tattaqun (Agar kalian meraih ketakwaan). Untuk meraih puasa maksimum (makbul dan mabrur), sudah barang tentu puasa itu harus dilakukan secara total," lanjutnya. 

Ia juga menekankan agar setiap umat melakukan ibadah dengan cinta dan selalu bersyukur dengan apa yang didapatkan agar semua yang dikerjakan dalam hidup mendapat keberkahan Allah SWT. 

Turut hadir Wakil Bupati Gowa H Abd Rauf Malaganni.(*)

Laporan Wartawan Tribugowa.com, Sayyid Zulfadli 

Berita Terkini