Mahathir merasa bahwa mengomentari tindakan Israel atas Palestina adalah haknya.
"Kita berbicara tentang kebebasan berpendapat," tanya Mahathir, seperti dikutip dari kompas.com.
"Dan Anda tak bisa mengatakan apapun tentang Israel, tentang Yahudi, mengapa bisa begitu?" lanjutnya.
"Adalah hak mereka beropini tentang saya," tegas pria berjudul Dr M tersebut yang disambut tepuk tangan hadirin.
"Juga hak saya untuk mengatakan bahwa mereka sudah melakukan banyak kesalahan," lanjutnya.
Menurut Mahathir, sebuah negara berhak untuk menutup wialyahnya bagi warga negara tertentu.
Apalagi, tegas Mahathir, selama ini Malaysia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.
Pria yang saat itu berusia 93 tahun tersebut juga mengaku tidak merasa bersalah menghukum warga Israel atas perbuatan pemerintahnya.
"Kami tak perlu menunjukkan sikap bersahabat kepada mereka," terangnya.
Selang beberapa bulan setelah kebijakannya menolak atlet Israel datang ke negaranya, Mahathir kembali membuat kuping Israel panas.
Mahathir dengan lantang memberikan sebuah julukan yang tak menyenangkan pada Israel.
Kala itu, Jumat (23/3/2019), Mahathir yang sedang berkunjung ke Pakistan menyebut Israel sebagai perampok.
“Anda tidak dapat merebut tanah orang lain, dan membentuk negara.
"Ini tak ubahnya seperti sebuah negara perampok,” tutur Mahathir seperti dilansir Anadolu Agency.
Sadar ucapannya akan kembali menuai kecaman, Mahathir pun langsung menegaskan bahwa dirinya bukanlah seorang yang membenci bangsa Yahudi.