Baca tanpa iklan
TRIBUNLUTRA.COM, MASAMBA - Presiden Joko Widodo membeberkan fakta terbaru.
Soal pergerakan dan mobilitas penduduk jelang Idulfitri 1442 Hijriah kemarin yang tetap masih cukup tinggi.
Meski pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan larangan mudik lebaran.
Jokowi juga mengatakan, dalam periode larangan mudik, 6-17 Mei 2021 terdeteksi 1,5 juta orang melakukan mudik.
Tidak sampai di situ, terdapat 4.123 pemudik positif Covid-19 (60%).
Dari 6.742 pemudik yang mengikuti random tensting.
75 diantaranya langsung dirawat di rumah sakit.
Angka ini linier dengan meningkatnya kasus aktif Covid-19 di 15 provinsi.
Yaitu Jakarta, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bangka Belitung, Maluku, Banten, NTB, Maluku Utara, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Selatan.
"Dulu pernah saya sampaikan bahwa ada 33% masyarakat kita yang ingin mudik ke kampung halaman," beber Jokowi dalam pengarahan dan rapat koordinasi dengan seluruh kepala daerah se-Indonesia yang digelar virtual dari Istana Negara, Jakarta, Senin (17/5/2021).
"Kemudian ada larangan mudik, sehingga turun menjadi 11%. Setelah sosialisasi, turun lagi menjadi 7%, dan saat ada penyekatan, kembali turun menjadi 1,1%," ujar Jokowi dalam rilis yang ditulis Humas Pemkab Luwu Utara.
Meski begitu, kata Jokowi, peningkatan kasus aktif Covid-19 tahun ini tidak seekstrim tahun lalu.
Sehingga ia sangat berharap kasus aktif tidak lagi sebesar tahun 2020.
"Dibanding tahun lalu sebenarnya sudah terjadi penurunan kasus aktif. Ini harus ada konsistensi," katanya.
"Kita harus memiliki ketahanan yang kuat, karena Covid-19 tak bisa diselesaikan hanya dengan beberapa bulan saja," terangnya.