PSM Makassar

Lampaui Asnawi Mangkualam, Rafli Asrul Punggawa Akademi PSM dan Garuda Select Target Main di Eropa

Editor: Alfian
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dua pemain akademi PSM Makassar, Edgar Amping (kiri) dan Rafli Asrul (kanan)

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ingin lampaui Asnawi Mangkualam, M Rafli Asrul punggawa Akademi PSM Makassar dan Garuda Select target main di Eropa.

Program Garuda Select sesion 3 sudah berakhir.

Dua wakil Akademi PSM Makassar, M Rafli Asrul dan Edgard Amping, segera kembali ke tanah air.

Berbekal pengalaman bermain di tanah Inggris termasuk menghadapi akademi Manchester City, M Rafly, makin tertantang mengembangkan karirnya.

Ia ingin berkarir di Eropa sehingga melampaui seniornya, Asnawi Mangkualam.

Setelah menimba banyak ilmu selama dua musim terakhir, Rafli menyadari kini sudah saatnya mencanangkan target yang lebih tinggi untuk kariernya.

Apalagi datang di musim kedua, ia menjadi komponen penting permainan lini tengah tim.

Jika pada musim kedua ia ditemani oleh dua pemain yang lebih senior seperti Brylian Aldama dan David Maulana di lini tengah.

Tanggung jawab lebih besar diemban pada musim ketiga ini.

Di musim ketiga, Rafli mengisi lini tengah bersama beberapa pemain seperti Elia Di Giuliomaria, Rendy Sanjaya, dan Fernando Pamungkas.

Dimana mereka menjadi jangkar dalam mengatur ritme permainan.

“Memang ada lockdown yang sempat membatasi sejumlah agenda, tetapi sisi positifnya adalah fisik pemain jadi lebih baik siap. Hal itu membuat saya lebih fokus untuk memikirkan taktik dan bereksplorasi di pertandingan,” ucap Rafli dikutip dari laman resmi program Garuda Select.

Rafli menyadari kini sudah saatnya mencanangkan target yang lebih tinggi untuk kariernya.

Selain ingin mengikuti jejak Bagus Kahfi dan Brylian Aldama untuk bermain di klub Eropa, satu tempat di tim nasional pun menjadi incarannya.

“Semoga apa yang saya perlihatkan dan sudah saya dapatkan sampai sejauh ini bisa membuka peluang untuk main di Eropa.
Selain itu, saya juga ingin terpilih masuk tim nasional untuk Piala Dunia U20 mendatang,” ujarnya.

Rafli tampil konsisten selama menjalani dua musim program Garuda Select.

Musim lalu, ia tampil 17 kali dari total 19 pertandingan. Mencetak sembilan gol dan enam assist.

Pada musim ketiga ini, konsistensinya meningkat dengan bermain pada seluruh 10 pertandingan yang dijalani.

Serta mengoleksi masing-masing empat gol dan empat assist.

Sukses di program Garuda Select sesion 3, Rafly dan Edgard mendapatkan banyak pujian, salah satunya Direktur Akademi PSM Makassar, Febrianto Wijaya.

"Pertama-tama saya dulu ucapkan selamat ke dua anak ini yang telah menyelesaikan Program Select 2 dan 3," katanya saat dihubungi tribun-timur.com, Senin (17/5/2021).

Di Garuda Select 3 ini, Febrianto mengatakan bahwa hampir 10 pertandingan yang mereka lokoni Rafli dan Edgar ditontonnya.

"Saya mencatat hampir semua pertandingan Edgar dan Rafli main. Edgar main 9 pertandingan jadi starting eleven sebagai kapten Garuda Select, dan Rafli juga demikian," tuturnya.

Dirinya melihat perkembangan yang paling mencolok bagi kedua anak ini adalah dari segi fisik.

"Fisik mereka semakin bagus, makin berotot, dan segi performanya juga makin dewasa, mulai pede dalam mengekspor kemampuannya," jelasnya.

Febrianto pun berpesan agar Rafli dan Edgar tetap menjaga performa dan jangan cepat berpuas diri.

"Ini baru loncatan awal, belum ada apa-apanya. Dia baru level junior dan baru akan menatap level-level ke depan," katanya.

Lebih lanjut, Febrianto berharap agar Rafli dan Edgard bisa terus tetap eksis di dunia sepak bola.

Dirinya menerangkan bahwa ada banyak pemain junior yang hanya eksis di tim junior, tapi tidak di tim senior.

Sebab, kata dia, banyak pemain junior yang tidak bisa mempertahankan performanya.

"Bagaimana bisa tetap eksis, seperti padi itu. Semakin berisi semakin merunduk, tapi kerjanya lebih keras. Semakin dia lebih keras bekerja dia bisa mempertahankan performanya," tuturnya.

Olehnya itu, Febrianto menyarankan agar Rafli dan Edgar bisa menjadikan pemain senior sebagai panutan, salah satunya Asnawi Mangkualam.

"Dia harus menjadikan beberapa pemain senior untuk dijadikan role model (panutan). Seperti Asnawi, di junior tim dia sukses, di senior dia sukses," pungkasnya.(*)

Berita Terkini