TRIBUNMAROS.COM, MAROS - PT Angkasa Pura yang mengelola Bandara Internasional Sultan Hasanuddin mulai bersiap menyambut penumpang jelang pencabutan peniadaan mudik oleh pemerintah.
Sebelumnya, Bandara Internasional Sultan Hasanuddin telah mengalami penurunan penumpang secara signifikan sejak pemberlakuan peniadaan mudik.
Stakeholder Relation Manager Angkasapura I, Iwan Risdianto mengatakan jumlah penumpang pada hari pertama pelarangan kemarin bahkan tidak sampai di angka 1000.
"Jumlah penumpang kemarin itu sebanyak 769 orang, sementara pergerakan pesawat yang datang dan pergi sebanyak 42," ungkapnya.
Iwan pun memprediksikan kemungkinan bandara akan kembali ramai pada tanggal 18 Mei 2021 nanti.
"Prediksi kembali ramai saat arus balik nanti atau pas aturan peniadaan mudik dicabut yakni 18 mei nanti," ucapnya.
Untuk menghindari adanya penularan Covid-19 di kalangan penumpang, Angkasa Pura menjadikan protokol kesehatan sebagai prioritas utaman.
"Protokol kesehatan menjadi prioritas utama kami sebagai penyedia pelayanan bandara," Katanya kepada tribuntimur.com melalui WhatsApp.
Ia pun menegaskan kepada seluruh penumpang agar menunjukkan surat keterangan negatif hasil tes RT PCR yang sampelnya diambil 3x24 jam.
Untuk RT Antigen yang sampelnya diambil maksimal 2x24 jam.
Dan Tes Genose C19 yang sampelnya diambil maksimal 1x24 jam.
Untuk membantu menegakkan penerapan protokol kesehatan, Angkasa pura telah membentuk satuan tugas (satgas).
Petugas gabungan yang bertugas membantu menegakkan protok kesehatan tersebut terdiri dari TNI, Avsec dan stakeholder Bandara.
Mereka akan dibagi dan ditempatkan di area keberangkatan dan kedatangan penumpang.
Apabila ada penumpang yang ketahuan melanggar akan langsung ditegur oleh pihak keamanan dan anggota TNI yang sedang berjaga.