Prostitusi

Wanita Muda Ramai-ramai Jajakan Diri di Desa, Rumah Warga Dijadikan Tempat Main

Editor: Ansar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi PSK- Wanita muda ramai-ramai jajakan diri di desa, rumah warga dijadikan tempat 'eksekusi'. Mereka pun tampak kaget dan panik ketika aparat datang

TRIBUN-TIMUR.COM - Kasus prostitusi di desa yang jauh dari kota berhasil dibongkar oleh pihak kepolisian.

Para Pekerja Seks Komersial (PSK) ini memanfaatkan rumah warga berinisial S (51), Desa Bandungan, Kecamatan Rakit, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah untuk menjalankan bisnis haram tersebut.

Saat digerebek, terdapat tiga orang pria dan empat orang wanita dalam rumah tersebut.

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Banjarnegara menggerebek rumah itu karena diduga menjadi tempat praktik prostitusi, Kamis (6/5).

Kepala Satpol PP Banjarnegara, Esti Widodo, melalui Kepala Bidang Penegakan Perda Satpol PP Banjarnegara, Mokhamad Santiaji, menyampaikan, pihaknya sempat mendapatkan laporan dari warga bahwa di rumah itu menjadi tempat praktik prostitusi.

Benar saja, saat digerebek, pihaknya menemukan 7 orang di dalam rumah. Mereka pun lantas diamankan.

"Ada 3 orang laki-laki dan 4 orang perempuan yang kami amankan," ungkapnya, Jumat (7/5/2021)

Saat penggerebekan itu, pihaknya bahkan menemukan satu pasangan bukan suami istri yang sedang berduaan di dalam kamar di rumah tersebut.

Pihaknya juga mendapati dua perempuan mengaku penjaja seks komersial yang mangkal di rumah itu.

Mereka pun tampak kaget dan panik ketika aparat datang menghampiri.

Pihaknya menyanyangkan, rumah yang berada di tengah pemukiman warga disalahgunakan untuk tempat asusila atau prostitusi.

Tentunya, ini sangat meresahkan warga di sekitarnya.

Terlebih, saat ini adalah Bulan Ramadan dimana umat Islam sedang khusyuk menjalani ibadah untuk meraih rahmat Tuhan.

"Jika tidak kita tindak, bisa menimbulkan dampak sosial di tengah masyarakat yang lebih besar, " katanya

Penyidik Satpol PP, Sugeng Supriyadhi mengatakan, 7 orang di dalam rumah itu terjaring razia, termasuk pemilik rumah. Mereka dibawa ke Kantor Satpol PP untuk dimintai keterangan.

"Mereka selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan. Jika nanti ditemukan pelanggaran, akan ada tindakan tegas sesuai aturan hukum yang berlaku," terangnya.

PSK tipu pelanggan

Seorang Pekerja Seks Komersial (PSK) melakukan penipuan terhadap pria hidung belang yang ingin mengajaknya kencan.

Ia sengaja memasang foto wanita cantik untuk memikat para korbannya.

Setelah korban terpikat, pelaku lalu melancarkan aksinya menipu korban dengan meminta uang muka sebelum kencan.

Namun, si PSK itu tak datang untuk memenuhi janjinya.

Prostitusi online melalui aplikasi Michat banyak ditemukan di wilayah Kabupaten Bogor meski di bulan suci Ramadhan.

Satpol PP Kabupaten Bogor pun mengamankan sebanyak 6 orang Pekerja Seks Komersial (PSK) dalam operasi baru-baru ini di kawasan Cibinong, Babakan Madang dan Sukaraja yang semuanya bermodus operandi via aplikasi Michat.

Sekretaris Dinas Satpol PP Kabupaten Bogor Iman Wahyu Budiana mengatakan bahwa di antara prostitusi online ini, ada yang bermodus penipuan.

Akun Michat PSK yang menawarkan prostitusi ada yang memakai foto profil palsu demi memikat para hidung belang.

"Akal-akalan pakai foto perempuan cantik," kata Iman Wahyu Budiana kepada TribunnewsBogor.com, Senin (3/5/2021).

Setelah hidung belang terpancing, pelaku akan meminta uang muka sebelum kencan dilakukan di suatu hotel.

Setelah sang hidung belang sampai di tempat kencan seperti yang dijanjikan, sang PSK yang ditunggu-tunggu tak juga muncul.

"Padahal perempuan yang dimaksud tidak pernah ada di hotel tersebut. Kemudian meminta bayaran lagi jika ingin bertemu," terang Iman.

Si pelaku mendapat keuntungan ratusan ribu rupiah setelah memeras hidung belang sasarannya.

Iman menuturkan bahwa ada indikasi modus-modus prostitusi online via aplikasi Michat ini sudah terorganisir.

"Perlu dilakukan penangkapan karena sama dengan penjualan manusia kalau benar (prostitusi online) atau pun penipuan," kata Iman.

Dia mengimbau kepada masyarakat untuk hati-hati saat menggunakan ponsel.

"Diimbau masyarakat juga agar lebih hati-hati dengan modus tersebut dan menjaga anak-anak untuk tidak mengakses aplikasi Michat tersebut," ungkapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, enam perempuan pekerja seks komersial (PSK) terjaring razia Satpol PP Kabupaten Bogor.

Mereka terjaring operasi pada Minggu (2/5/2021) malam yang mana dalam melakukan aksinya semua PSK ini menggunakan aplikasi pesan Michat.

Sekretaris Dinas Satpol PP Kabupaten Bogor Iman Wahyu Budiana mengatakan bahwa mereka terjaring dalam operasi di wilayah Kecamatan Cibinong, Babakan Madang dan Sukaraja.

Saat digerebek petugas, PSK ini ada yang sedang menunggu hidung belang dan ada pula yang tengah berkencan dengan pelanggannya.

Dia menjelaskan bahwa kasus prostitusi online menggunakan aplikasi Michat ini cukup banyak di Kabupaten Bogor.

Bahkan dari prostitusi online ini ada yang bermodus akal-akalan hingga mampu memeras uang dari pelanggannya.

Iman mengimbau kepada masyarakat untuk hati-hati dan juga jauhkan anak-anaknya dari aplikasi Michat ini.

"Bagi masyarakat juga agar lebih hati-hati dan menjaga anak-anak untuk tidam mengakses aplikasi Michat tersebut," ungkap Iman.

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul PSK Buka Praktik di Desa, Manfaatkan Rumah Penduduk, Saat Digerebek Ada 7 Pria dan Wanita

Sebagian Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul PSK Pasang Foto Profil Wanita Cantik Demi Pancing Pria Hidung Belang, Saat Ketahuan Aslinya Begini

Berita Terkini