TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Direktorat Komunikasi Universitas Hasanuddin (Unhas) kembali menggelar Red Campus Talk edisi Kelas Internasional #106.
Kali ini mengambil tema "Jaga Kesehatanmu dari Kaki Hingga Kepala: Seputar Kelas Internasional Pendidikan Dokter dan Pendidikan Dokter Gigi Unhas."
Program ini berlangsung secara live melalui akun instagram @hasanuddin_univ, Senin (10/5/2021).
Hadir sebagai narasumber yakni Wakil Dekan Bidang Penelitian, Inovasi, dan Kerjasama, Fakultas Kedokteran Unhas Dr. dr. Rina Masadah.
Hadir pula Kordinator Pengelola Kelas Internasional, Fakultas Kedokteran Gigi Unhas drg. Acing Habibie Mude.
Kesempatan awal, drg. Acing menjelaskan kelas Internasional Kedokteran Gigi pada setiap semester menerima paling banyak 25 mahasiswa, diantaranya juga bergabung dengan mahasiswa asing.
Pada semester VI perkuliahan, kata dia, mahasiswa kelas internasional akan diberikan kesempatan mengikuti program sit-in (kuliah singkat di luar negeri).
Itu dilakukan selama tiga bulan hingga enam bulan masa pembelajaran di universitas mitra di beberapa negara Eropa dan Asia.
"Mata kuliah yang diajarkan di universitas luar negeri nantinya akan dikonversi ke mata kuliah kita di Unhas, namun saat ini Kedokteran Gigi masih pada tahun kedua kelas internasional, jadi kita masih dalam persiapan untuk itu," jelas drg. Acing via rilis yang diterima tribun-timur.com.
Kemudian dilanjutkan penjelasan oleh dr. Rina yang menyebutkan bahwa Pendidikan Dokter Unhas membuka kelas internasional sejak tahun 2005.
Dikatakannya bahwa suasana kelas lebih intensif diisi oleh 50 mahasiswa, tergabung juga dengan mahasiswa asing.
Itu berbeda dengan kelas reguler yang diisi kurang lebih 100 mahasiswa setiap kelas.
Kurikulum yang digunakan sebagai bahan ajar kelas internasional dan kelas reguler berdasarkan Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI).
Setiap semester juga dihadirkan dosen tamu dari luar negeri yang akan mengisi perkuliahan.
Lebih lanjut, dr. Rina menjelaskan untuk program international exposure Fakultas Kedokteran sudah bekerja sama dengan universitas mitra di beberapa negara, diantaranya Eropa, Jepang, dan Australia.
"Untuk semester depan kita sudah siap untuk memberangkatkan mahasiswa ke Amsterdam. Saya rasa banyak beasiswa yang bisa mahasiswa akses dari tawaran beberapa pihak. Itu bisa mempermudah mereka selama berkuliah di kelas internasional," jelas dr. Rina. (*)