Mukjam Ramadan

AFAA ANKUM; Karena Memaafkan (lebih) Mendekatkanmu kepada Allah

Penulis: Thamzil Thahir
Editor: Sakinah Sudin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wa afaa ankum.

Thamzil Thahir, Editor In Chief Tribun Timur

ADALAH hidayah jika seorang hamba ingin menyamai (sifat) Tuhan.

Inti tasawwuf adalah amal-upaya seorang hamba menyamai '99 sifat' Tuhan-Nya (uluhiyah).

Ini mengkonfirmasikan merafalkan 99 nama baik Allah (Asmaul Husna) menjadi zikir utama kaum sufi, pengamal ilmu tasawwuf.

Asmaul Husna coba dia amalkan (dan/atau citrakan) dan jaga terus dan menerus dalam hidupnya.

Puasa diyakini sebagai satu amal ikhtiar uluhiyah seorang hamba untuk mendekati TuhanNYA.
تخّلق بأخلاق الله

(berakhlaklah laiknya akhlak Allah)

Dan, Bulan Ramadan, saudara-saudara adalah sebaik-baiknya momen.

Di ayat 187 Surah Albaqarah; "terselip" satu frasa sekaligus ditunjukkan cara paling mudah dan manusiawi untuk mendekatiNYA.

Frasa pilihan itu adalah afaa (عفا); memaafkan.

Ini adalah potongan kalimat "fataba alaikum wa afaa ankum";.

علم الله انّكم كنتم تختانون أنفُسكم فتاب عليكم وعفا عنكم)

::: Allah amat tahu bagaimana pengorbananmu menundukkan hawa nafsumu, maka Allah menerima taubatmu, dan memaafkan mu.::

Konteks turunnya ayat maaf ini, kala di awal Ramadan 2 Hijriyah, Umar bin Khattab, mendatangi (rafasa) istri-istrinya saat puasa di siang hari.

Salah satu istri Umar RA adalah Ummi Kaltsum, cucu Rasulullah, anak dari Ali bin Abi Thalib RA dan Fatimah RA.

Lalu turunlah ayat, uhilla lakum lailata shiyami rafasu ila nisaaikum

"kuhalalkan bagimu mendekati istrimu di malam puasa asal kamu bertaubat, dan Allah memaafkanmu."

Di ayat ini, maaf adalah lema ke-28 dari total 68 kata pada ayat 187 surah Albaqarah.

Wasan (bentuk kata) Afaa hanya sekali digunakan dari 6.236 ayat di Alquran, ya di ayat kemuliaan Ramadan itu.

Afaa adalah bentuk ke-5 dari 22 turunan kata afwa (عفو) dalam Alquran.

Frasa afwa 35 kali dipakai.

Delapan kali dalam bentuk isim masdar (nomina), kesemuanya merujuk sifat Allah; seperti pemakaiannya di akhir 3 ayat (43, 49 dan 149) surah Annisa ; عفوا غفور dan عفوا قديرً (Maha Pemaaf lagi pengampun dan maha berkuasa).

Lebih 27 kali dalam bentuk fiil (verba).

Itupun sebagian besar atau 75% digunakan sebagai "kata kerja" kemurahan Allah kepada Hambanya.

Sisanya di ayat-ayat perang, dan penegakan hukum qisas, untuk dipakai manusia dalam mengamalkan ajaran Langit.

Afwa atau pemaaf adalah sifat ke-10 dari 99 Asmaul Husna.

*

Abu Hayyan (745 H) di kitab tafsir hikmah-nya, Bahrul Al Muhyt, menafsirkan potongan ayat ini, mensyaratkan tak ada maaf sebelum taubat.

Pemberi dan maaf penerima maaf, lebih dulu harus bertaubat, dan janji tak mengulang dan melupakan.

Kalau taqwa terminal akhir pepuasa, maka maaf adalah (salah satu) kendaraannya.

Maaf adalah salah satu tangga puncak taqwa; وأن تعفوٓا أقرب للتقوي.

"Sesunggunya saling memaafkan (memberi dan menerima) lebih dekat kepada taqwa". (QS 2;237).

Masih di surah Albaqarah (109), Allah mengajarkan doa untuk selalu memohon maaf.

Allah menggunakan Maafkan kami ( فَٱعْفُوا۟).

Ini adalah fiil amar, (kata perintah) untuk menegaskan maaf sebagai jalan meraih ampunan, meraih rahmat,dan LindunganNya

‎وآعف عنّاواغفرلنا ورحمنا أنت مولنا

"Maafkan, Ampuni, Rahmati kami Wahai Maha Pelindung".

Rujukan langit inipulah menjadi jawaban Nabiulllah Muhammad bin Abdullah, saat ditanya istrinya, Sitti Aisyah R Anha, "apa itu lailatul qadr dan doa panjatan apa saat malam mulia itu turun?."

اللّهمّ انّك عفُوٌ تحبّ العفوَ فاعفُ عنّى

(Allahumma Innaka afuwwun, tuhibbu alafwa fa'fuu anni)

N a m u n...

Jika sudah bertaubat, (lalu) memberi/menerima maaf, janganlah mengulangnya lagi.

Sebab, kala akad maaf diniatkan, dilafalkan, disepakati (dengan tradisi) jabat tangan atau berpelukan, lalu kemudian dilanggar maka adzab Allah menantimu dengan siksaan sepanjang masa (Almaidah;95) -*-

Wallahu A'lam bi shawab (*)

Tabaria, 27 Ramadan 1442 H/ 9 Mei 2021

Berita Terkini