Musda Demokrat Sulsel

Kemungkinan Digelar Juni, Nimatullah Siap Hadapi IAS di Musda Demokrat Sulsel

Penulis: Ari Maryadi
Editor: Imam Wahyudi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase Ilham Arief Sirajuddin (kiri) dan Ni'matullah Erbe (kanan) bersaing memimpin Partai Demokrat Sulawesi Selatan. (Foto dokumen pribadi IASAri Maryadi Tribun Timur)

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Sulawesi Selatan Ni'matullah Erbe mengatakan belum ada petunjuk penyelenggaran Musyawarah Daerah dari Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono hingga hari ini.

Ullah, sapaan, mengatakan, Ketua Umum AHY memilih fokus menggelar road show keliling Indonesia dan konsolidasi dibanding membahas Musda saat ini.

AHY, kata Ullah, ingin memastikan para kader Partai Demokrat tetap solid hingga ke tingkat ranting pasca kemenangan atas  KLB Kubu Moeldoko dkk.

"Musda tergantung DPP, sekarang DPP masih fokus konsolidasi. AHY masih mau pastikan ini sudah aman," kata Ullah kepada wartawan, Minggu (2/5/2021).

Wakil Ketua DPRD Sulsel itu mengatakan, Pedoman Organisasi yang mengatur soal petunjuk teknis Musda masih diterbitkan DPP hingga saat ini.

Untuk itu, Ullah masih enggan berbicara soal gelaran musda.

Meski demikian, Ullah memprediksi kemungkinan DPP akan menjadwalkan Musda pada Juni mendatang.

"Kemungkinan bulan 5 bulan 6. Itu tergantung DPP, kalau perintahkan bulan 5 ya bulan 5. Yang pasti kita siap," katanya.

Ullah menegaskan kesiapannya maju kembali memimpin Partai Demokrat.

Ullah sapaannya mengatakan Demokrat menemukan hikmah di balik perjuangan melawan kubu Moeldoko; kader Demokrat di Sulsel kian solid.

“Insyaallah, pasti kita siap maju kembali,” kata Ullah.

Musyawarah Daerah Partai Demokrat Sulawesi Selatan berpeluang mempertemukan pertarungan Ilham Arief Sirajuddin (IAS) melawan Ni'matullah Erbe.

Gelaran Musyawarah Daerah Partai Demokrat Sulawesi Selatan sejauh ini masih menunggu jadwal dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP).

Baik IAS maupun Ni'matullah Erbe secara terbuka sudah menyatakan keinginannya maju bertarung.

Pertarungan IAS melawan Ni'matullah akan diselesaikan di tingkat Dewan Pimpinan Pusat (DPP), bukan lagi sistem voting atau pemungutan suara seperti Musda 2016 lalu.

Ilham Arief Sirajuddin (IAS) mengungkapkan punya ide dan gagasan kepemimpinan yang belum tuntas di Partai Demokrat.

Hal itu menjadi motivasi mantan Wali Kota Makassar dua periode itu ingin memimpin kembali Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Sulawesi Selatan.

Aco, sapaan, mengatakan punya tekad membawa Partai Demokrat memenangi pemilihan legislatif tingkat provinsi Sulawesi Selatan.

Aco yang terpilih memimpin Partai Demokrat tahun 2010 lalu mengundurkan diri pada 2014 akibat kasus hukum di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Alasan saya maju musda karena saya pernah memimpin Demokrat tapi tidak tuntas, belum tuntas ide dan gagasan saya. Ada hal yang harus dituntaskan," katanya di Kantor Tribun Timur, Rabu (28/4/2021) malam.

"Seandainya saya tidak bermasalah hukum tahun 2014, saya yakin kita bisa dapat ketua DPRD Sulsel di Pemilu 2019," ujarnya.

Pria kelahiran Gowa 16 September 1965 itu mengaku punya rasa keterpanggilan untuk membawa Partai Demokrat jadi pemenang pemilu di Sulsel.

Ia mengatakan partai berlambang segitiga mercy itu punya peluang jadi pemenang pemilu jika dikelola dengan baik.

Aco meyakini sejumlah strategi yang pernah ia bangun saat memimpin Partai Demokrat masih relevan ke depan.

"Berdasarkan kejadian politik mendalam, saya berkesimpulan, kalau saya diberi kesempatan Insyaallah saya bisa bawa Partai Demokrat jadi pemenang pemilu," ujarnya.

Asumsi pertama, Aco meyakini masih punya tingkat keterkenalan yang tinggi di masyarakat Sulawesi Selatan.

Menurutnya, ia punya tingkat mobilitas yang tinggi mengelilingi 24 kabupaten kota se-Sulsel dalam kurun waktu 2008 hingga 2014.

Tahun 2008 Aco pernah melakukan road show 24 kabupaten kota saat terpilih jadi Ketua DPD I Partai Golkar Sulawesi Selatan.

Tahun 2009, Aco kembali berkeliling Sulsel dalam rangka kampanye pemenangan Golkar di Pemilu 2009.

2010-2011, Aco yang terpilih jadi Ketua Demokrat Sulsel kembali berkeliling 24 kabupaten kota se-Sulsel.

2012-2013 Aco berkeliling dalam rangka kampanye pemenangan Pilgub Sulsel 2013.

Tahun 2014 Aco berkeliling lagi dalam kampanye pemenangan pemilu 2024.

"Jadi tingkat mobilitas saya cukup tinggi, walaupun warna partai berbeda, saya yakin masyarakat melihat bukan warna tapi sosok," katanya.

Asumsi kedua, Aco mengatakan punya pengalaman bertarung Pilgub Sulsel 2013. 

Berpasangan Aziz Qahhar Mudzakkar, Aco ketika itu meraup suara 1.785.580. 

Jika memimpin kembali Partai Demokrat Sulsel, Aco meyakini mampu meraup hampir separuh suara di Pilgub Sulsel 2013 lalu.

Sementara Partai Golkar memenangkan Pemilu Legislatif 2019 di Sulsel dengan meraup suara terbanyak dengan 683.444 suara.

"Nah kalau saya bisa cari 800 ribu Demokrat jadi pemenang pemilu. Jadi target saya Demokrat 15 sampai 17 kursi. Peluang itu masih terbuka lebar, tapi kita harus diiringi kerja-kerja kolektif, paling tidak tidak ada riak-riak," katanya.

Berita Terkini