Kepemimpinan Muh Aras di Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Sulsel tidak lama lagi akan segera berakhir.
Muh Aras sudah hampir lima tahun memimpin Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Sulsel pada tahun 2021 ini.
Aras dilantik sebagai Ketua DPW PPP Sulsel oleh Ketua Umum Muhammad Romahurmuziy pada Kamis (1/9/2016) lalu.
Ketika itu ia menggantikan Amir Uskara yang naik level ke Dewan Pimpinan Pusat.
Dalam pemilu 2019 lalu, Muh Aras berhasil mengantar PPP memenangkan 4 Ketua DPRD kabupaten di Sulsel.
Antara lain Gowa, Bantaeng, Bulukumba, Luwu, ditambah kursi Wakil Ketua DPRD di Kabupaten Jeneponto.
Jumlah kursi PPP Sulsel turun dibandingkan kepemimpinan sebelumnya, M Amir Uskara.
Pada Pemilu 2019, kursi DPR RI untuk PPP Sulsel turun dari tiga kursi menjadi dua kursi. PPP gagal mempertahankan satu kursi di daerah pemilihan Sulsel 3 yang meliputi Luwu Raya.
Sementara kursi DPRD Sulsel PPP juga turun dari tujuh kursi menjadi enam kursi. PPP Sulsel gagal mempertahankan satu kursi di Dapil Sulsel 6 yang meliputi Kabupaten Maros, Pangkep, Barru.
Sejumlah kursi kabupaten juga turun. Seperti kursi PPP di Kabupaten Wajo turun dari 7 menjadi 3 kursi. PPP harus kehilangan kursi Wakil Ketua I. Bahkan gagal menggenapkan satu fraksi utuh.
Kursi Kabupaten Barru yang merupakan kampung halaman istri Muh Aras juga turun. Dari 3 kursi menjadi 1 kursi. Bahkan putra Aras yang maju nyaleg di Barru juga gagal. Pangkep dari 5 kursi turun menjadi 2 kursi.
Sementara Kabupaten Maros stagnan dua kursi, Soppeng, kampung halaman Aras stagnan 1 kursi, Bone stagnan dua kursi. Parepare meningkat dari 1 kursi ke 2 kursi.
PPP di Tangan Muh Aras
DPR RI
*3 kursi turun menjadi 2 kursi
DPRD Sulsel
*7 kursi menjadi 6 kursi