TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD, menyambangi Gereja Katedral, Jl Kajaolalido, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, Jumat (23/4/2021) siang.
Ia (Mahfud) hadir didampingi Plt Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman.
Juga terlihat hadir Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Mochamad Syafei Kasno dan Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam.
Kehadiran rombongan Mahfud MD disambut Uskup Agung Keuskupan Agung Makassar, Yohanes Liku Ada.
Usai menemui pengurus keuskupan dan gereja Katedral Makassar, Mahfud MD dalam keterangan persnya, mengutuk aksi bom bunuh diri yang terjadi 28 Februari lalu.
"Saya tentu kalau secara keprotokoleran turut berduka atas peristiwa bom yang telah memakan 21 korban luka dan dua pelaku meninggal, itu satu tindakan biadap," kata Mahfud MD.
Menurutnya, gerakan terorisme yang dilakukan tidak mewakili agama tertentu.
"Saya tegaskan gerakan teror atau terorisme itu tidak mewakili agama manapun, karena terorisme dan teror itu musuh semua agama," ujarnya.
"Bahwa pelakunya orang beragama yang mengaku berjuang atas nama agama, bagi paham dan kesadaran yang normal itu adalah paham dan kesadaran yang sesat," sambung Mahfud.
Ia pun mengajak sua elemen bangsa untuk bersama-sama melawan aksi teror yang ada.
"Oleh sebab itu, terorisme tidak bisa diangap mewakili agama manapun dan harus dilawan, oleh semua agama manapun," tegas Mahfud.
"Agama itu dimanapun untuk kebaikan umat manusia, selain mengabdi atau melayani Tuhan, agama itu mengabdi untuk kebaikan manusia, karena Tuhan dari agama apapun, selalu mengajarkan kemanusian," tuturnya.
Sebelumnya, Mahfud MD, membawakan khutbah Jumat di Masjid Al-Markaz, Jl Masjid Raya, Kecamatan Bontoala, Makassar.
Dalam khutbahnya, Mahfud MD mengajak jamaah untuk bertaqwa dengan sebenar-benarnya taqwa.
"Banyak jalan menuju ketaqwaan. Mengaji atau menbaca Al-Qur'an yang didalamnya ada kurang lebih 666 ayat, salat seperti sekarang ini dan ibadah lainnya," kata Mahfud MD.
Dari sejumlah jalan takwa itu, kata dia, Kela di hari akhir akan ada ummat yang bangkrut atau merugi.
Musabahnya, lantaran pahalan atau amal baik yang diperbuat dijalan taqwa tergerus oleh perbuatan tercela.
"Yang mengurangi ketaqwaan, itu pertama suka memaki-maki orang, hati-hati jadi atasan kalau bisah dimarahi, marahi saja jangan dimaki. Suka menuduh orang tampa bukti, suka memakan harta orang lain, suka memakan darah orang membunuh, membom," ujarnya.
Jika seorang yang bertaqwa lantas melakukan satu dari perbuatan tercela itu, kata Mahfud, dia tergolong orang yang bangkrut atau merugi.
"Karena misalnya mau masuk surga nih, terus tiba tiba ditahan malaikan karena perna memfitnah, otomatis amal taqwa kita diambil ke orang yang kita fitnah atau makan hartanya," ujarnya menganalogikan.
Ia pun mengajak jamaah agar menjadi insan yang takwa Tampa mengalami kerugian.
"Saya mengajak kita semua, jangan bangkrut. Seperti yang dikatakan nabi, jangan memaki, memfitnah, memakan harta orang lain, membunuh," imbuhnya.
Kehadiran Mahfud MD, didampingi PLT Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman.
Selain itu, juga terlihat hadir Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Mochamad Syafei Kasno, Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam, Karo Ops Polda Sulsel Kombes Pol Adeni Muhan Daeng Pabali dan Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Witnu Urip Laksana.
Jamaah yang hendak masuk ke masjid, lebih dahulu menjalani pemeriksaan oleh personel Brimob di depan pintu.
Pemeriksaan meliputi barang bawaan seperti tas dan lainnya, serta pemeriksaan badan.
Tidak hanya itu, Brimob juga berjaga di setiap sudut pekarangan masjid.