Tribun Bone

Mattompang Arajang Dihadiri Tokoh Sulsel, Bupati Bone: Jangan Tinggalkan Kearifan Lokal

Penulis: Kaswadi Anwar
Editor: Suryana Anas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana saat Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman mengambil benda pusaka sebelum dibersihkan, Rabu (742021). emerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bone menggelar ritual adat Mattompang Arajang atau membersihkan benda pusaka sebagai rangkaian Hari Jadi Bone ke-691 tahun.

TRIBUNBONE.COM, TANETE RIATTANG - Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bone menggelar ritual adat Mattompang Arajang atau membersihkan benda pusaka sebagai rangkaian Hari Jadi Bone ke-691 tahun.

Ritual Mattompang Arajang dilaksanakan di Kompleks Rujab Bupati Bone, Jl Petta Poenggawa, Kelurahan Watampone, Kecamatan Tanete Riattang, Rabu (7/4/2021).

Mattompang  Arajang merupakan upacara ada yang sakral dengan membersihkan benda-benda pusaka Kerajaan Bone.

Prosesi tersebut juga disebut  dengan Mappepaccing Arajang atau dikenal pula dengan Pangadereng Dilangiri.

Benda pusaka yang dibersihkan yaitu, Teddung Pulaweng, Sembangeng Pulaweng, Kalewang Lateya Riduni, Keris  La Makkawa, Tombak La Sagala, Kalewang Alameng Tata Rapeng.

Pencuci benda pusaka ini menggunakan air sumur  Bubung Parani, Bubung Bissu, Bubung Tello’, dan Bubung Laccokkong. 

Rangkaian HJB ke-691

Ritual adat Mattompang Arajang rangkaian HJB ke-691 tahun ini dihadiri tokoh Sulsel dan tokoh politik.

Hadir, Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman dan Kapolda Sulsel, Irjen Pol Merdisyam.

Ada pula anggota DPR RI, Andi Rio Idris Padjalangi serta anggota DPRD Provinsi Sulsel yang putra daerah Bone.

Selain itu hadir Bupati dan Wakil Bupati baik dari Sulsel dan luar Sulsel. Ada Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf, Bupati Pinrang, Andi Irwan Hamid, Wakil Bupati Sinjai, Andi Kartini Ottong, Wakil dan Bupati Wajo, Amran.

Hadir pula Wakil Bupati Mamuju, Ado Mas'ud, Wakil Bupati Kartanegara, Rendi Sholihin, Wakil Bupati Tanah Bumbu, Muhammad Rusli.

Sambutan Bupati Bone dan Plt Gubernur Sulsel

Bupati Bone, Andi Fahsar Mahdin Padjalangi mengatakan momen ini sebagai instrospeksi dan evaluasi masyarakat Bone untuk tetap mengingat sejarah dan budayanya.

"Kita harus pertahankan sejarah, jangan pernah melupakan sejarah dan kearifan lokal yang ditinggalkan oleh para leluhur," katanya.

Masyarakat Bone harus bahu-membahu menjadikan Bone pusat budaya. Dengan begitu, bisa mendapatkan investasi dan menaikkan ekonomi di Bone.

"Songko To Bone sudah menjadi identitas orang Bone, Sulsel dan nasional. Ini sudah menjadi warisan budaya sebagai warisan tak benda pada tahun 2018," sebutnya.

Bupati Bone dua periode ini mengucapkan terima kasih kepada seluruh tamu undangan yang menyempatkan hadir.

"Atas nama masyarakat dan Pemda Kabupaten Bone, terima kasih setinggi-tingginya telah hadir di Bumi Arung Palakka," ucapnya. 

Sementara Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman mengatakan, pesan kearifan lokal melalui sipakatau, sipakalebbi dan sipakainge harus saling mendukung. 

Sebagai pemimpin, Sulsel harus memberikan pelayanan kepada rakyat. 

“Kami sekarang adalah pelayan rakyat. Kami mencoba bersama-sama memperbaiki. Saya ingin memperbaiki, bahwa tidak perlu mengenang saya, tetapi pekerjaan kita kerjakan secara bersama,” bebernya.

Laporan Kontributor TribunBone.com, Kaswadi Anwar

Berita Terkini