TRIBUN-TIMUR.COM - Sosok Prof M bos BUMN terungkap, Inilah Profil Prof Muradi pengacaranya Patrice Rio Capella bantah telantarkan anak Era Setyowati
Sosok Prof M Profesor Bos BUMN akhirnya terungkap
Melalui pengacaranya, Patrice Rio Capella, membantah isu miring yang beredar jika kliennya Prof M menelantarkan anak dan telah nikah rahasia dengan model cantik bernama Era Setyowati.
Bahkan Patrice Rio Capella mengatakan kliennya siap tes DNA untuk membuktikan hal tersebut.
Kuasa hukum ini mengatakan kliennya siap untuk tes DNA untuk membuktikan bahwa tudingan penelantaran anak yang dilayangkan Era Setyowati (ES) tidak benar.
"Sangat siap untuk tes DNA apabila diminta, agar peristiwa ini menjadi terang dan jelas," ujar Patrice Rio Capella, saat ditemui di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, (6/4/2021).
Sebelumnya ramai diberitakan ES melaporkan Prof M, seorang guru besar perguruan tinggi negeri sekaligus komisaris independen satu BUMN, ke KPAI dengan tuduhan penelantaran anak.
ES yang dikenal Miss Landscape Indonesia 2019 dan akrab disapa Sierra, melapor ke KPAI didampingi Razman Arif Nasution sebagai kuasa hukumnya.
Patrice heran dengan ES dan kuasa hukumnya.
Mestinya sebelum ke KPAI, mereka harusnya cek DNA.
"Kenapa enggak di DNA dulu baru ke KPAI. Bukan ke KPAI dan menantang buat tes DNA, menurut saya terbalik," lanjutnya.
Miss Landscape Indonesia 2019, Era Setyowati atau yang akrab disapa Sierra bersama tim kuasa hukumnya saat menyambangi kantor KPAI Menteng, Jakarta Pusat, Senin (5/4/2021).
Hingga saat ini ES belum membuktikan bahwa anak yang dilahirkannya itu adalah anak Prof. M.
Selain itu, ES pernah mengirimkan foto Akta Kelahiran anaknya tersebut kepada pihak Prof. M, di mana dalam akta tersebut sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan Prof. M sebagai orang tua dari anak yang dilahirkan oleh ES.
Prof M adalah Prof Muradi.
Profil Muradi
Dilansir Tribun-timur.com dari Wikipedia, Muradi lahir di Jakarta pada tanggal 10 Mei 1975.
Nama lengkapnya Prof. Muradi, SS., M.Si., M.Sc., Ph.D
Ia merupakan Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP),
Juga Direktur Program Pasca Sarjana Ilmu Politik (Magister & Doktoral) di Universitas Padjajaran (UNPAD), Bandung.
Aktif mengabdi untuk almamaternya sejak 2004 hingga saat ini.
Sejak mahasiswa aktif dalam pergerakan mahasiswa.
Riwayatnya pernah menjadi Ketua Umum Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) Fakultas Ilmu Budaya.
Juga menjadi Koordinator Umum BPM Universitas Padjadjaran pada tahun 1997-1998.
Ia menjadi Ketua Umum Keluarga Aktivis Universitas Padjadjaran (KA Unpad) di periode yang sama.
Menjelang Soeharto jatuh, Muradi menjadi Koordinator Umum Forum Mahasiswa Bandung (FMB).
FMB adalah organisasi yang menaungi lebih dari 80 kampus se-Bandung Raya.
Muradi merupakan anggota Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Bandung pada 1995.
Saat ini menjabat sebagai Ketua DPP Persatuan Alumni GMNI (PA GMNI) bidang Politik Pertahanan & Keamanan dan Luar Negeri (2016-2021).
Muradi menyelesaikan pendidikan Strata Satu di Jurusan Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Padjadjaran.
Lalu melanjutkan pendidikan Strata Dua dan Strata Tiganya di tiga universitas berbeda, yakni:
1. Program Pasca Sarjana Ilmu Politik, Universitas Indonesia (UI),
2. Program Kajian Stratejik, S. Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University (NTU), Singapura, dan
3. School of Politics and International Studies, Flinders University, Adelaide Australia.
Muradi juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat Ikatan Alumni Universitas Padjadjaran (PP IKA UNPAD), Bandung sejak tahun 2016 sampai tahun 2020.
Pada kepengurusan PP IKA UNPAD periods 2020-2024, Muradi dipercaya menjadi Ketua Dewan Pakar PP IKA UNPAD.
Jejak Karir di Dunia Akademis
Selain menjabat sebagai Direktur Program Pasca Sarjana Ilmu Politik, Muradi merupakan pengajar tetap (dosen) pada program Pasca Sarjana Ilmu Politik dan Ilmu Pemerintahan di UNPAD.
Ia jadi dosen bahkan sebelum menjabat sebagai direktur, yaitu sejak tahun 2004.
Tidak hanya di UNPAD, Beliau juga merupakan pengajar tamu pada beberapa universitas dan Sekolah Staf dan Komando di Lingkungan TNI maupun Sekolah Staf dan Pimpinan di Lingkungan POLRI, Universitas Pertahanan (UNHAN), dan Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian-Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK-STIK).
Ia menjadi Peneliti Senior pada Indonesian Politics Research and Consulting (IPRC), yang berbasis di Bandung.
Juga peneliti di Laboratorium Indonesia 2045 (LAB 45), yang berbasis di Jakarta.
Tercatat juga sebagai Inisiator Bandung School of Democracy (BSoD) yang menyelenggarakan kajian Politik dan Demokrasi Setara regular khusus untuk kalangan millennial.
Bersama-sama dengan sejumlah dosen di Bandung dan aktivis milenial mendirikan Second House, Rumah Aktivitas Milineal Bandung pada 2017, dan menjadi salah satu Penggiat hingga saat ini..
Selain mengajar dan penelitian, Muradi juga Aktif Sebagai Narasumber Ahli pada sejumlah kementerian dan lembaga negara serta institusi terkait lainnya seperti Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pertahanan, POLRI, TNI, BIN, Wantanas, DPR RI, KPU, Bawaslu dan sebagainya. (Tribun-timur.com/tribunnews/ Sakinah Sudin)
Sebagian Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Akan Buktikan Tudingan Penelantaran Anak Tak Benar, Prof M Siap Tes DNA,