TRIBUN-TIMUR.COM - Sungguh tindakan kelewatan dan berlebihan dari seorang siswa pria di sekolah ini.
Seorang siswa dengan berani dan bersikap kurang ajar menampar dan membentak gurunya sendiri.
Tak pelak, video rekaman peristiwa siswa menampar gurunya tersebut viral di media sosial.
Kemunculan video berdurasi 15 detik itu langsung mencuri perhatian netizen, dengan banyak orang yang mengutuk aksi pelajar laki-laki itu pada gurunya.
Melansir eva.vn, insiden itu terjadi di Vietnam, tepatnya di sebuah sekolah menengah di distrik Cau Giay, Hanoi.
Dalam video itu tampak seorang siswa laki-laki berkacamata naik ke podium kelas.
Ia membentak guru yang mengenakan baju warna merah jambu, lalu mengambil barang yang sebelumnya diambil oleh si guru.
Dengan sorak-sorai dari temannya, si pelajar itu semakin keras membentak gurunya.
Tak lama, dia naik ke podium kelas, untuk mengambil sesuatu kemudian menampar gurunya, lalu kembali ke tempat duduk.
Video itu pun menjadi viral, dan diketahui oleh Menteri Pendidikan Hanoi, yang kemudian mencari tahu informasi terkait video tersebut.
Ia pun menginstruksikan Departemen Pendidikan dan Pelatihan untuk mengecek sekolah tersebut.
Di waktu yang bersamaan, menteri juga meminta pihak yang berkaitan agar tidak menyebarkan informasi yang tidak benar, alih-alih memberikan solusi.
Dilaporkan bahwa insiden itu terjadi pada Mei 2020 lalu di Pusat Pendidikan Vokasi dan Lanjutan di Distrik Ba Dinh.
Anak laki-laki yang menampar gurunya itu, merupakan pelajar di sana.
Setelah insiden tersebut, sekolah membentuk komite disiplin untuk memberikan tindak disipliner selama setahun pada pelajar laki-laki itu.
Lalu tak lama, keluarganya meminta anak itu untuk dikeluarkan dari sekolah.
Sebelum kejadian, guru sempat mengambil earphone milik pelajar laki-laki itu.
Tak terima, pelajar itu maju menuju podium kelas, lalu meanmpar gurunya.
Guru Honorer di Bone Dipecat karena Posting Gaji di Facebook
Hervina, guru honorer SDN 169 Sadar, Kecamatan Tellu Limpoe, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), diberhentikan oleh kepala sekolah.
Sudah 16 tahun mengabdi, dia diberhentikan lantaran memposting status di Facebook.
Hervina menulis disehelai kertas rincian pembagian gajinya yang diperoleh selama 4 bulan sebesar Rp700 ribu lalu mengunggahnya ke media sosial Facebook.
Dia menulis keterangan "terima kasih banyak bu aji pak aji dana bosx....". Postingan tersebut diunggah pada 6 Januari lalu.
Namun, tak berselang lama dia dihubungi melalui pesan WhatsApp oleh Kepala Sekolah tempatnya mengajar, Hamsinah.
Dalam pesan tersebut, Hervina diminta untuk mencari sekolah yang bisa membayar gaji lebih banyak.
"Tabe tolong cari meki sekolah yang bisa gajiki lebih banyak," ujarnya saat dihubungi Selasa (9/2/2021).
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bone, Andi Syamsiar Halid mengaku belum ada pemberhentian guru honorer. Justru semua masih pendataan guru.
"Belum ada pemberhentian. Justru guru masih didata dalam Dapodik dan dicek satu per satu," akunya Rabu (10/2/2021).
Dia pun akan memanggil kepala sekolah dan guru tersebut untuk membicarakan permasalahan tersebut.
"Kita akan bicarakan. Tidak mungkin diberhentikan begitu saja. Kami akan panggil untuk dimintai keterangan," tambah Andi Syamsiar.
Sementara Bupati Bone, Andi Fahsar Mahdin Padjalangi menyatakan guru tersebut tidak diberhentikan.
Melainkan, sudah banyak tenaga guru di sana.
Maka dari itu, ia telah meminta Camat Tellu Limpoe untuk mencarikan sekolah terdekat di sana untuk mengajar.
"Tidak diberhentikan. Cuma banyak guru PPPK dan PNS," tutur Bupati Bone dua periode ini.
"Jadi saya minta Camat carikan sekolah terdekat untuk memungkinkan menggunakan jasanya," jelas Andi Fahsar. (*)
(tribun-medan.com/sal-tribun-timur.com/kas)
Sebagian artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Murid Bentak dan Tampar Guru di Depan Kelas Gegara Alasan Sepele, Menteri Langsung Turun Tangan,