Miliarder Tuban

Triliunan Uang Ganti Rugi Proyek Pertamina Sampai Bisa Buat Warga Tuban Ramai-ramai Beli Mobil Baru

Penulis: Nur Fajriani R
Editor: Waode Nurmin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Capture video viral warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, beli mobil ramai-ramai.

TRIBUNTIMURWIKI.COM - Nama Desa Tuban di Jawa Timur tengah menjadi perbincangan warganet di media sosial.

Setelah ada video viral di TikTok yang menampilkan iring-iringan banyak mobil baru, warganet pun dibuat bertanya-tanya.

Rupanya warga Tuban borong mobil sehingga netizen ramai mengatakan warga Tuban kaya mendadak

Terungkap pula asal uang para warga di salah satu desa Tuban tersebut berkaitan dengan Pertamina.

Sebelumnya, video TikTok menampilkan iring-iringan mobil baru yang diangkut truk tak berhenti memasuki salah satu desa di Jawa Timur tersebut.

Sebuah video yang memperlihatkan puluhan mobil baru diantar ke sebuah desa di Tuban, Jawa Timur viral di media sosial.

Video itu pertama kali diunggah oleh akun TikTok @rizkii.02 pada Minggu (14/2/2021).

Dalam video tersebut memperlihatkan puluhan truk towing mengangkut mobil-mobil baru.

Truk tersebut berjajar di jalanan kampung dan antri untuk menuju ke rumah pembeli.

Di atas truk-truk itu terdapat beragam mobil baru dari berbagai merk.

Dari keterangan yang ditulis pengunggah, mobil itu dibeli oleh sejumlah orang dalam satu desa yang sama.

Lantas Proyek Apa yang Bikin warga Tuban kaya mendadak ?

Dikutip dari Kompas.tv ternyata, mereka memang 'kaya mendadak', karena mendapat ganti rugi pembebasan lahan untuk proyek kilang minyak Tuban milik Pertamina.

Warga desa di wilayah Kecamatan Jenu ini, mendapat uang ganti rugi lahan melalui proses penetapan Konsinyasi di Pengadilan Negeri (PN) Tuban.

Proses itu selesai pada 10 Desember 2020 lalu.

Banyaknya ganti rugi yang diterima warga lantaran nilai proyek kilang Tuban juga fantastis. Yaitu sebesar Rp 211,9 triliun dan membutuhkan pembebasan lahan seluas 811,9 hektar.

Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), kilang Tuban membutuhkan 20.000 tenaga kerja pada saat konstruksi dan 2.500 pekerja saat sudah beroperasi.

Kilang minyak yang akan dibangun di Tuban. sebelah kanan capture warga yang ramai-ramai membeli mobil setelah terima uang ganti rugi dari Pertamina sebesar Rp 211,9 Triliun (Sumber foto: Dok Pertamina/TikTok @rizkii.02)

Targetnya, Kilang Tuban akan beroperasi pada 2026.

Proyek kilang Tuban merupakan bagian dari program mega proyek kilang Pertamina yang terdiri dari Refinery Development Master Plan (RDMP) dan kilang baru (Grass Root Refinery/ GRR).

Dalam proyek ini, Pertamina bekerja sama dengan perusahaan migas asal Rusia, Rosneft.

Pada 2017, kedua perusahaan itu membentuk PT Pertamina Rosneft dengan komposisi saham 55% Pertamina dan 45% Rosneft.

Namun pembangunan kompleks kilang raksasa ini menemui banyak kendala.

Seperti pembebasan lahan, perizinan hingga penyelesaian kontrak.

Proyek ini juga sempat termasuk dalam daftar Rp 708 triliun investasi yang mangkrak.

Padahal, Kilang Tuban masuk dalam proyek infrastruktur prioritas sejak masa kabinet pertama Presiden Joko Widodo.

Hingga pada awal 2020, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, ikut menangani pembebasan lahan bersama Pemprov Jawa Timur, Pemkab Tuban serta Pertamina.

Kilang Tuban nantinya akan menjadi salah satu kilang tercanggih di dunia yang memiliki kapasitas pengolahan sebesar 300 ribu barel per hari, yang akan menghasilkan 30 juta liter BBM per hari untuk jenis gasoline dan diesel.

Saat ini, Pertamina Rosneft tengah menyiapkan pembebasan lahan tahap 4 yang akan dilakukan pada akhir Februari 2021.

Pertamina Rosneft juga sedang mempersiapkan lelang untuk reklamasi laut Tuban.

Berita Terkini