Imlek 2572

Gubernur Nurdin Abdullah Maknai Imlek 2572 dengan Bekerja Keras dan Berkolaborasi

Penulis: Ari Maryadi
Editor: Suryana Anas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah memaknai tahun baru Imlek 2572 momentum untuk bekerja keras dan berkolaborasi

Hal itu disampaikan saat menghadiri Bai Nian Virtual yang digelar Tiga komunitas Tionghoa di Sulawesi-Selatan; Permabudhi Sulsel, INTI Sulsel dan PSMTI, Minggu, 14 Februari 2021

"Mari kita maknai dengan bekerja keras dan berkolaborasi membangun Sulsel khususnya dalam upaya recovery ekonomi dan kesehatan kita. Saya rasa ini juga sejalan dengan tema perayaan imlek kali ini, yakni mengabdi dan peduli pada negeri," kata Nurdin Abdullah.

Orang nomor satu Pemprov Sulsel itu mengaku bangga hati dan menyampaikan ucapan selamat atas perayaan Imlek 2021.

Menurutnya, karena masih dalam masa pandemi imlek kali ini tentu sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Deskipun demikian hal itu tidak membatasi warga Sulsel untuk terus menjaga dan memelihara serta menjalin tali persaudaraan dan keharmonisan. 

"Sehingga kita selalu mendapat keberuntungan dan kesehatan," ucap Nurdin Abdullah.

Bai Nian adalah tradisi mengucapkan salam Tahun Baru Imlek. Bagi masyarakat Tionghoa biasanya akan berkunjung ke rumah saudara atau keluarga yang lebih tua. Mereka yang berumur panjang akan menjadi pertama yang menerima ucapan selamat tahun baru. 

Generasi yang lebih muda akan menyapa atau mengucapkan Selamat Tahun Baru Imlek dan mengucapkan, "Sin Chun Kiong Hie" atau "Gong Xi Fa Cai" dengan menggunakan sikap Bai nian, yaitu 2 tangan terkepal dan yang menerima ucapan, biasanya akan membalas dengan sikap Bai nian, sambil berucap, "Kiong Hie" atau "Gong Xi". 

Namun, karena perayaan Imlek 2572 jatuh di tengah masa pandemi maka dilakukan secara virtual melalui aplikasi Zoom, dengan Tema "Untukmu Negeri Kami Berbakti dan Peduli". 

Selain memberikan salam, acara juga menghadirkan pertunjukan barongsai, tarian dan pakaian khas Thionghoa.

Ia menegaskan bahwa Covid-19 memberikan dampak yang sangat besar bagi perekonomian dunia, termasuk di Sulsel. 

Sebagai upaya pemulihan ekonomi, pemerintah terus berusaha untuk menumbuhkan pusat ekonomi baru yang tersebar di 24 kabupaten/kota di Sulsel. 

"Kami telah membuka akses-akses jalan di daerah-daerah tersiolir seperti Seko, Bua, Rantepao, Pangkep-Bone, Barru-Soppeng, dan beberapa ruas jalan lainnya. Selain meringkas jarak tempuh juga peningkatan konektivitas untuk mempercepat distribusi hasil-hasil pertanian," harap Nurdin yang baru saja melakukan peninjauan bandara di Kabupaten Bone yang akan dioperasikan kembali. 

Pembangunan di Sulsel sangat progresif dan masif. Banyak potensi yang dapat dikelola, tentunya ini adalah peluang investasi yang sangat bagus bagi para investor dan Pemprov. 

Halaman
12

Berita Terkini