TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Wali Kota Makassar terpilih Danny Pomanto angkat bicara terkait polemik yang terjadi antara dirinya dengan Pj Walikota Prof Rudy Djamaluddin, beberapa waktu belakangan ini.
Pasalnya, keduanya sering kali silang pendapat, dan berbalas komentar melalui media.
Salah satunya terkait lelang jabatan dan WC timbul di Pantai Losari, dan diperparah lagi dengan statement Prof Rudy, yang enggan menemui tim transisi Danny Pomanto.
Namun, keduanya akhirnya bertemu di Lantai 11 Kantor Balaikota Makassar, Kecamatan Ujung Pandang, Senin (15/2/2021) siang.
Menurut Danny, dirinya dan Prof Rudy berasal dari almamater yang sama, sehingga sudah semestinya mereka saling menjaga satu sama lain
"Prof Rudy ini adik kelas saya. Kami satu alumni di fakultas teknik. saya bilang saya mesti jaga prof rudy sampai selesai masa jabatannya beliau di sini sebagai Pj," ujar Danny di Balaikota usai bertemu dengan Prof Rudy.
"Beliau ini orang muda, punya prospek yang terbuka ke depan, ukurannya memang pasti Makassar. dan tentunya beliau pasti menjaga kita. Saya juga sampaikan salam untuk pak gubernur," lanjutnya.
Sehingga ia menegaskan, dirinya dan PJ Wali Kota Makassar tidak memiliki masalah apapun.
"Tidak ada masalah walaupun ada masalah semua selesai dengan komunikasi yang baik,"
Lanjutnya, hal ini merupakan warisan dari leluhur, dengan semboyan sipakatau sipakalebbi sipakainga.
"Namanya kita ini sudah diberi warisan oleh orang tua kita di Makassar tentang , itu yang merekatkan kita semua dan hari ini kita mempraktekkan ajaran ajaran itu cultural itu," terangnya.
Terkahir, ia mengaku akan terus melakukan kordinasi dengan Prof Rudy, mengingat dia juga menjabat sebagai kepala dinas PUPR Provinsi.
"Beliau (Prof Rudy) ini kepala dinas di pemerintah provinsi. Kita perlu namanya infrastruktur, pasti banyak minta tolong kepada beliau, dan pasti beliau akan tolong Makassar, karena beliau pernah memimpin Makassar," tutupnya.