TRIBUN-TIMUR.COM - Di rekaman CCTV, Rinto Sabua sanngat garang saat mengeroyok salah seorang personel Raider Yonif 715 R/MTL TNI Gorontalo Pratu Miftahul.
Rinto Sabua dan 11 rekannya menganiaya Pratu Miftahul tanpa rasa belas kasihan.
Hingga Jumat (5/2/2021), Pratu Miftahul masih kritis di RS akibat insiden di Tiara Queen Gorontalo.
Bagaimana nasib para pengeroyok?
Satu per satu mulai diciduk oleh aparat gabung TNI dan polisi. Termasuk Rinto Sabua.
• Klasemen Terbaru Liga Inggris, Mourinho Kena Masalah Besar Dipermalukan Chelsea Peluang Juara Pupus!
• Haikal Hassan Tegaskan Bukan Anggota FPI, Denny Siregar: Si Babeh Sekarang Jadi Sering Cuci tangan
• Adegan Panas Oknum Pengacara dan Klien Jadi Tontotan Setelah Sidang Online, Lupa Matikan Kamera Zoom
Sosok Rinto Sabua hanya bisa menyesali setengah mati perbuatannya.
Videonya ditangkap intel TNI dan polisi di semak-semak viral.
Bahkan Rinto Sabua menangis minta ampun karena khilaf.
Imej sebagai bos preman penguasa kawasan THM Tiara Queen Gorontalo pun memudar gara-gara ia menangis saat ditangkap.
Rinto ditangkap tak lama setelah beredar video menganiaya raider TNI bersama 11 rekannya.
Saat Rinto Sabua ditangkap korban pengeroyokannya masih kritis di RS.
Otak pelaku pengeroyok anggota TNI Pratu MIR di Gorontalo, bahkan menangis meminta ampun dan tobat kepada apraat yang menangkapnya
Sosok bertubuh gempal yang mengeroyok anggota TNI itu ditangkap tim gabungan TNI-Polri.
Selain Polres Gorontalo Kota, penangkapan juga melibatkan Tim Intelrem 133/NW, dan Intel Yonif 715 R/MTL.
Saat ditangkap, Rinto Sabua tengah bersembunyi di semak-semak di perbukitan di Gorontalo.