TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Wali Kota Makassar terpilih, Danny Pomanto telah meresmikan tim transisinya di kediamannya, Jl Amirullah, Kecamatan Mamajang, Makassar, Senin (1/2/2021).
Ada 7 nama yang dipercayai Danny untuk masuk kedalam timnya yang berasal dari disiplin ilmu berbeda.
Yaitu, Mantan Pj Walikota Makassar Prof Yusran Yusuf, Ahli Hukum Tata Negara Prof Aminuddin Ilmar, Ahli Pendidikan UNM Prof Anwar, Ahli Tata Ruang UMI Dr. Naida Naim,
Kemudian Tokoh Agama Muhammad Iqbal Djalil (Ustadz Ije), Sekertaris Tim Dr. Sakka Pati, dan Pakar Artifisial Intelejen Elektro Unhas Dr. Bayu.
"Prof Yusran semua kita kenal, beliau ini memiliki kapabilitas, beliau pernah jadi dekan, profesor, ketua Bapelitbangda, berarti dia sudah tau provinsi, kabupaten, dan kota beliau kuasai," ujar Danny Pomanto.
"Pernah jadi tim TGUPP Gubernur, jadi beliau tau prosesnya, pernah jadi walikota, 43 hari saja beliau menurunkan Covid datanya. Nah saya suka orang jujur begitu. Karena beliau bisa memberikan angle yg lengkap," lanjutnya.
Selanjutnya, Ahli Hukum Tata Negara, Prof Aminuddin Ilmar. Menurut Danny, Prof Ilmar sudah mendampingi banyak pemerintahan dalam aspek hukum dan tata negara.
"Kemudian Ustadz Ije (Muhammad Iqbal Djalil), mewakili pesantren, dan dia juga politis keumatan, kemudian Dr. Naidah dari UMI, dia arsitek yang humanis dan dekat dengan masyarakat, dia juga ahli ketataruangan," jelasnya.
Terus yang kelima Prof Anwar, ahli ekonomi dari pendidikan UNM, dia adalah ekonom, sekaligus mewakili bidang pendidikan.
Sementara Dosen Perdata Unhas, Dr. Sakka Pati, yang bertindak sebagai sekretaris Tim Transisi, yang dibantu oleh Heni Handayani sebagai Jubir.
"Saya kira Dr. Sakka Pati kita semua sudah kenal. Beliau nanti yang mengatur protokolnya, kertas kerja nanti beliau yang susun, dengan dinda Heni nanti yang menyampaikan informasi ke teman-teman media (Jubir)," katanya
Terakhir, Dr. Bayu, beliau ini adalah ahli artifisial intelejen, dari elektro unhas.
Semua ini akan ditransformasikan ke smart city, sombere smart city.
Tim ini nantinya akan bekerja dalam 3 fase, pertama masa sebelum pelantikan, fase kedua setelah pelantikan, dan fase ketiga setelah pelantikan kabinet definitif.
Laporan tribuntimur.com,M Ikhsan