Bincang Kampus Virtual

Kendala Alimul Ikram dan Fajar Muharram saat PPL di Tengah Pandemi Covid-19

Penulis: Rudi Salam
Editor: Imam Wahyudi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bincang Kampus, Jumat (29/1/2021) menghadirkan Alimul Ikram, Mahasiswa UNM dan Fajar Muharram, Mahasiswa UINAM.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Alimul Ikram, Mahasiswa Prodi Pendidikan Akuntansi UNM dan Fajar Muharram, Mahasiswa Prodi Manajemen Pendidikan Islam UINAM jadi narasumber di Bincang Kampus Tribun Timur, Jumat (29/1/2021) sore.

Keduanya berbagi cerita tentang pengalaman Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di tengah pandemi.

Untuk diketahui, Bincang Kampus disiarkan secara langsung melalui YouTube dan Facebook Tribun Timur.

Di seri 28 ini, Bincang Kampus mengangkat tema PPL Mahasiswa Pendidikan di Masa Pandemi.

Alimul yang menjalani PPL di salah satu sekolah kejuruan dengan mengajar akuntansi merasa terkendala karena digelar secara online.

Awalnya, sekitar dua Minggu, ia sempat jalani PPL secara tatap muka.

Namun karena imbauan pemerintah, siswa diwajibkan belajar dari rumah.

Dikatakannya bahwa menjalani PPL secara online, siswa kurang aktif.

"Apalagi kemarin banyak kendala, kita gunakan untuk membahas materi di WhatsApp. Kalau di Zoom kemarin alasan siswa kurangnya kuota karena waktu itu belum dapat subsidi," ceritanya.

Siswa yang kurang paham pun kata dia dipersilahkan bertanya di grup yang telah ia buat.

Untuk materi, lanjutnya, siswa paling sulit di jurnal penyesuaian.

"Masih banyak siswa yang kurang di materi itu. Saya bagi kelompok untuk lebih mudahnya. Mengerjakan di grupnya masing-masing. Kalau ada tidak dimengerti, nanti hubungi saya," jelasnya.

Kendala yang sama juga dirasakan Fajar. Namun ia tidak mengajar seperti dengan Alimul.

Tugas utamanya yakni mengontrol sistem administrasi di sekolah tempat PPLnya.

"Jadi pemberian tugas pamong menggunakan grup WhatsApp. Terus nanti selesai dikirim kembali di grup," kata Fajar.

Dirinya pun sering kali mendapatkan kendala seperti perbedaan pendapat.

"Kendala, ya pasti setiap kegiatan akan ada. Kendala di kemarin pamong dan pembimbing nda sinkron. Biasanya setiap ada kegiatan, ini maunya a, ini maunya b," ceritanya.

Selain mengontrol sistem administrasi, Fajar juga menghadirkan beberapa trobosan.

Misal pelatihan pelatihan Microsoft Word dan Excel.

"Jadi selain kita mencari pengalaman di sekolah tersebut, kita juga sharing mengenai pemanfaatan teknologi," tuturnya.

Namun, dalam pelatihan tersebut, ia juga mendapatkan kendala.

"Sekali pertemuan saja dalam seminggu. Padahal dalam menguasai Microsoft Word dan Excel, tidak satu atau dua kali pertemuan saja," katanya.

Berita Terkini