Mobil Polantas Tabrak Jamaah Takziyah

Tak Hanya Tabrak Jamaah Takziyah di Bantaeng, Mobil Polantas Juga Hantam 10 Kendaraan Terparkir

Penulis: Achmad Nasution
Editor: Hasriyani Latif
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mobil Patroli Polisi Lalulintas menabrak jamaah tausiyah di Kabupaten Bantaeng, Senin (4/1/2021) malam.

TRIBUNBANTAENG.COM, BANTAENG - Mobil Patroli Polisi Lalu Lintas (Polantas) menabrak dua jamaah takziyah, Senin (4/1/2021) malam.

Kecelakaan itu terjadi di jalan poros Bantaeng-Bulukumba di Desa Nipa-nipa, Kecamatan Pajukukang, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan sekitar pukul 22.00 Wita.

Tak hanya jamaah, mobil patroli yang dikendarai oleh RD itu juga mengantam 10 kendaraan yang terparkir.

Kapala Satuan Lalulintas Polres Bantaeng, AKP Badruz Zaman, Selasa (5/1/2020) mengatakan 10 kendaraan yang ditabrak tiga di antaranya mobil, sisanya sepeda motor.

"Kendaraan yang yang ditabrak ada tiga mobil, yakni Toyota Avanza (rusak berat), Daihatsu Ayla (rusak berat) dan Suzuki Ertiga (rusak ringan). Kemudian ada tujuh sepeda motor," tuturnya.

Dia menjelaskan, RD yang mengendarai mobil patroli kehilangan kendali ketika menghindari mobil lain yang berada tepat di depan.

Baca juga: Petugas Gabungan di Palopo Patroli Pastikan Tak Ada Kerumunan Malam Tahun Baru

Baca juga: Mobil Polantas Tabrak Jamaah Takziyah di Bantaeng, Dua Korban Patah Tulang

RD menghindari mobil itu dengan memutar setir ke arah kanan. Namun karena hilang kendali langsung menabrak mobil Toyota Avanza, kemudian mobil Daihatsu Ayla.

Setelah menabrak mobil Daihatsu Ayla, tujuh sepeda motor di depannya ikut terseret kebelakang dan terakhir menghantam mobil Suzuki Ertiga.

"Mobil yang di depannya ngerem tiba-tiba jadi menghindar ke kanan lepas kontrol dan langsung tabrak mobil Avanza terus Ayla. Mobil Ayla yang mendorong motor ke belakang terus terakhir kena mobil Ertiga," jelasnya.

Informasi yang beredar sebelumnya, RD saat itu tengah mengejar mobil pengangkut sayur. Namun hal itu dibantah oleh AKP Badruz Zaman.

Menurutnya, pihaknya tidak mungkin mengejar mobil pengangkut sayur karena kondisi jalan tidak memungkinkan.

"Untuk apa kita mengejar pengangkut sayur, mungkin mobil itu yang merasa dikejar. Lagian tidak mungkin mengejar mobil dengan mobil karena jalannya tidak memungkinkan. Kalau motor dengan motor itu biasa," jelasnya.

Patroli Malam

Diketahui, pada saat kejadian, ada dua personel di atas mobil patroli, yakni RD yang mengemudikan mobil dan RLduduk di kursi depan.

Mereka saat itu sedang menjalankan tugas patroli malam untuk mengecek aksi balapan liar yang marak terjadi di beberapa titik.

"Saat itu mereka sedang saya tugaskan untuk patroli malam mengecek wilayah yang sering digunakan balapan liar," kata Kasat Lantas Polres Bantaeng, AKP Badruz Zaman kepada TribunBantaeng.com, Selasa (5/1/2021) dini hari.

Baca juga: Mobil Polantas Tabrak Jamaah Takziyah, Ini Penjelasan Kasat Lantas Polres Bantaeng

Baca juga: BREAKING NEWS: Mobil Polantas Tabrak Jamaah Takziyah di Bantaeng, 1 Terluka Parah

Awalnya, kedua polantas itu berjaga di Kampung Lamalaka, Kecamatan Bantaeng karena di wilayah itu sering terjadi balapan liar.

Namun, karena tak ada kejadian kedua polantas berangkat ke lokasi lain yang juga sering terjadi aksi balapan liar tepatnya di Kampung Tanetea jalan poros Bantaeng-Bulukumba di Desa Nipa-nipa.

"Karena tidak terjadi apa-apa, saya perintahkan untuk naik ke Tanetea untuk mengecek siapa tahu ada balapan liar. Saat itu memang dia pacu sedikit kendaraannya," jelasnya.

Saat tiba di Kampung Tanetea, terjadilah kecelakaan karena RD kehilangan kendali akibat menghindari tabrakan dengan mobil lain.

Akibat kecelakaan itu, dua korban mengalami patah tulang pada bagian kaki.

Salah satu korban diketahui bernama Saparuddin (50), yang berprofesi sebagai guru Agama Islam di SD Inpres Kalamassang, Kecamatan Gantarangakeke, Kabupaten Bantaeng.

Saat ini korban sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Anwar Makkatutu Bantaeng.

Luka yang dialaminya paling parah. Pasalnya, dia tak hanya mengalami patah tulang pada bagian kaki kanannya berdasarkan hasil Rontgen yang dilakukan.

Tapi juga terdapat luka parah pada bagian wajah sehingga harus mendapatkan jahitan.

"Hasil Rontgen patah tulangnya dibagian kaki kanan. Di bagian muka juga parah jadi ada 30 jahitannya. Di lengan kiri juga ada luka," kata istri korban, Hadidja saat ditemui TribunBantaeng.com.

Sementara korban satunya lagi belum diketahui identitasnya dan saat ini tak lagi dirawat di RSUD Bantaeng.

Korban tersebut dikabarkan lebih memilih menjalani pengobatan non medis dengan cara diurut.

"Kalau yang satunya lagi patah tulang juga tapi sudah keluar dari rumah sakit. Dia sekarang pergi diurut," ujarnya.

Peristiwa naas yang menimpa suaminya itu terjadi setelah menghadiri takziyah atas meninggalnya warga setempat, H Hafid.

Saat itu, Saparuddin sudah bersiap untuk mengendarai motornya untuk bergegas pulang.

Tiba-tiba datang mobil Polantas yang hilang kendali menabrak beberapa kendaraan sehingga Saparuddin bersama korban lainnya yang berada dipinggir jalan juga ikut ditabrak.

"Saat kejadian suami saya mengambil motornya dan saya menunggu di seberang jalan untuk pulang. Tiba-tiba ada mobil polisi datang tabrak kendaran yang parkir disitu termasuk suamiku," jelasnya.

Diketahui, korban dikabarkan sebanyak empat orang tetapi hanya dua mengalami luka parah. Sementara dua orang lainnya mengalami luka ringan.(*)

Laporan Wartawan TribunBantaeng.com, Achmad Nasution

Berita Terkini