TRIBUNBONE.COM, TANETE RIATTANG - Kasus kebakaran yang terjadi di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) selama 2020 mengalami penurunan dibanding tahun 2019.
Kasus kebakaran di tahun 2020 hanya 56 kasus dibandingkan tahun 2019, 144 kasus. Penurunannya 88 kasus.
Dalam penanganan kasus kebakaran di Kabupaten Bone, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Bone terkendala jumlah armada yang terbatas.
Kepala Seksi Pengendalian Sarana Dinas Damkar dan Penyelamatan Bone, Pamiluddin menyatakan saat ini pihaknya hanya memiliki 11 armada yang terbagi ke beberapa posko kecamatan.
"Saat ini yang aktif 11 armada. Itu sudah tersebar di posko induk, posko emergency, posko di Kecamatan Kahu, Tonra, Ulaweng, Lappariaja dan Tellu Siattinge," katanya saat ditemui Selasa (5/1/2021).
Menurut dia, idealnya Kabupaten Bone yang terdiri 27 kecamatan memiliki 54 armada.
"Jadi dari 27 kecamatan, masing-masing 2 armada setiap kecamatan. Terdiri 1 mobil penyiram dan 1 mobil penyuplai," tutur lelaki diakrab Pahmi ini.
Kata dia, pengadaan armada terakhir dilakukan di tahun 2017. Di tahun 2019 sempat juga diajukan untuk pengadaan, tapi tidak terlaksana.
Pahmi mengaku, pihaknya setiap tahun mengusulkan pengadaan armada, tetapi keputusan berada ditangan pimpinan .
"Setiap tahun sudah kita ajukan. Kita ajukan pengadaan untuk 27 kecamatan. Tapi pengadaan tergantung pimpinan," ujarnya.
Untuk pengadaan satu armada mobil penyiram membutuhkan anggaran sekira Rp 1,5 miliar.
Bagi daerah yang mengalami kebakaran bisa menghubungi nomor Posko Induk 0481-22222, Emergency Center 0481-112, Posko Tonra 082394636442.
Posko Kahu 0852 5233 3314, Posko Lappariaja 0823 4857 0400, Posko Tellu Siattingnge 0823 9463 6448 dan Posko Ulaweng 0852 5233 3314
Laporan Wartawan TribunBone.com, Kaswadi Anwar