Bukan Perintah Rizieq Shihab Pemimpin FPI, Siapa Penggerak Aksi 1812 di Jakarta? Penjelasan Aziz

Editor: Edi Sumardi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para peserta aksi 1812 bergerak menuju kawasan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (18/12/2020). Petugas meminta para peserta aksi unjuk rasa membubarkan diri dan tidak membuat kerumunan karena masih tingginya angka penularan Covid-19 di DKI Jakarta.

TRIBUN-TIMUR.COM - Bukan perintah Rizieq Shihab pemimpin FPI, siapa penggerak aksi 1812 di Jakarta? Penjelasan Aziz

Sekretaris Umum Front Pembela Islam ( FPI ), Aziz Yanuar menegaskan unjuk rasa bertajuk 1812 bukan merupakan perintah pemimpinnya, Rizieq Shihab.

Rizieq Shihab yang menjadi tersangka kasus pelanggaran protokol kesehatan (prokes) telah ditahan di Rutan Polda Metro Jaya, sejak Minggu (13/12/2020).

"Aksi hari ini atau aksi lainnya ke depan tidak ada urusan dan hubungan dengan Habib Rizieq Shihab apalagi sampai seakan ada inisiasi atau perintah atau imbauan dari beliau terkait aksi," ujar Aziz saat dihubungi, Jumat (18/12/2020).

Aziz mengatakan, aksi unjuk rasa untuk menuntut keadilan dalam aksi penembakan terhadap enam laskar FPI dan kebebasan Rizieq Shihab itu merupakan inisiatif simpatisan.

"Inisiatif umat Islam dan masyarakat yang tidak dapat menerima ketidakadilan, kriminalisasi ulama dan diskriminasi hukum makin marak di republik," ucapnya.

Massa simpatisan pemimpin FPI, Rizieq Shihab yang mengatasnamakan Aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK NKRI) akan menggelar aksi bertajuk 1812 di Istana Negera, Jakarta Pusat pada Jumat (18/12/2020).

Aksi itu akan menuntut pengungkapan kasus penembakan yang dialami enam laskar khusus FPI oleh polisi.

"Insha Allah pada hari Jumat pukul 13.00 WIB, di depan Istana Negara, akan ada aksi dari ANAK NKRI," ujar Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212, Slamet Maarif dalam video yang diunggah oleh akun YouTube Front TV, Kamis (17/12/2020).

Slamet mengatakan, demo yang dilakukan itu untuk menuntut keadilan dan mengungkap di balik penembak terhadap enam orang laskar FPI.

"Siapa pun eksekutor dan aktor intelektual dari pembunuhan enam suhada, harus diungkap sampai tuntas dan terbuka untuk rakyat Indonesia. Oleh karena itu teruslah berjuang demi keadilan," katanya.

155 ditangkap

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, setidaknya ada 155 massa aksi 1812 diamankan polisi.

Dari jumlah tersebut, Yusri mengatakan, ada yang membawa ganja dan senjata tajam (sajam).

"Dari 155 yang kami amankan, ada yang membawa ganja. Di Depok juga ada yang membawa sajam," kata Yusri di Monumen Nasional atau Monas, Jumat sore.

Kendati demikian, Yusri tidak menyebut jumlah massa yang membawa ganja atau sajam.

Yusri mengatakan, massa aksi 1812 yang diamankan akan diproses secara hukum.

"Sudah saya sampaikan sebelumnya, kami melakukan operasi kemanusiaan. Kemudian kalau tidak diindahkan lagi, kami akan laksanakan operasi penegakkan hukum," tutur dia.

Adapun massa aksi 1812 telah membubarkan diri.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, arus lalu lintas di Jalan Merdeka Barat, yang sebelumnya lumpuh, sudah dibuka untuk dilewati kendaraan pada pukul 16.15 WIB.

Anggota kepolisian telah membuka water barrier yang sempat digunakan untuk menutup Jalan Medan Merdeka Barat.

Korlap siap bantu yang ditangkap

Koordinator lapangan aksi 1812 Rijal Kobar siap membantu massa aksi yang diamankan polisi.

"Untuk teman-teman yang diamankan, kami siap untuk membantu. Dalam artian kami dari pihak hukum yang akan mencoba mengklarifikasi persoalan," kata Rijal di Tanah Abang, Jumat (18/12/2020).

Kendati demikian, Rijal belum tahu jumlah persis massa aksi yang diamankan polisi.

"Info yang saya dapat ada empat (yang diamankan). Nah, dari yang lain belum tahu. Karena massa terpecah nih. Mungkin masih banyak lagi," tutur Rijal, Jumat sore.

Pantauan Kompas.com, beberapa peserta aksi di sekitar Patung Kuda diamankan oleh pihak kepolisian.

Selain itu, dua ambulans dan satu mobil massa aksi juga diamankan.

"Rencana kami akan mencatat apa aja nih kira-kira yang diamankan," kata Rijal.(*)

Berita Terkini