Muktamakar PPP di Makassar

Muktamar PPP di Makassar, Kader Takalar Jagokan Suharso Monoarfa

Penulis: Ari Maryadi
Editor: Suryana Anas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua DPC PPP Kabupaten Takalar Nurdin HS.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Dua hari lagi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan menggelar Muktamar IX, Jumat (18/12/2020) mendatang.

Forum tertinggi partai berlambang Ka'bah itu akan dipusatkan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. 10 zona lainnya akan terhubung secara dariang untuk menghindari penyebaran Covid-19.

Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP Kabupaten Takalar menjagokan Suharso Monoarfa untuk memimpin partai yang lahir 5 Januari 1973 ini.

"Kita jagokan Pak Suharso Monoarfa," kata Ketua DPC PPP Takalar, Nurdin HS kepada Tribun Timur, Rabu (16/12/2020).

Anggota DPRD Takalar ini menilai, Suhorso Monoarfa sudah memilliki nama besar sebagai kader PPP.

Kedua, Nurdin menilai kinerja Suharso Monoarfa bagus sejak menggantikan Muhammad Romahurmuziy yang jadi tersangka Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Kinernya bagus, beliau membawa PPP tetap bisa lolos Parliamentary Tthreshold (PT) di Pemilu 2019," ujar Nurdin HS.

DPC PPP Kabupaten Takalar hanya memiliki dua suara dalam Muktamar IX ini, yaitu suara ketua DPC dan sekretaris DPC.

PPP gagal menggenapkan raihan kursi menjadi satu fraksi di DPRD Kabupaten Takalar. 

PPP hanya meraih dua kursi dan membangun fraksi gabungan bernama Takalar Hebat.

Suharso Monoarfa adalah Pelaksana Tugas Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Suharso ditunjuk menjadi Plt Ketua Umum PPP pada Maret 2019. Dia menggantikan Muhammad Romahurmuziy yang jadi tersangka Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Saat ini, Suharso Monoarfa menjabat sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas di Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.

Sebelumnya, Suharso pernah menjadi anggota DPR pada periode 2004-2009 dan terpilih kembali di periode berikutnya.

Namun, pada 2009, ia meninggalkan tugasnya sebagai anggota dewan karena ditunjuk Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Menteri Perumahan Rakyat.

Pada Oktober 2011, ia mengundurkan diri karena alasan pribadi.

Setahun setelah Presiden Joko Widodo menjabat, tepatnya pada Januari 2015, ia dilantik sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).

Pria kelahiran Mataram, 31 Oktober 1954 itu juga dikenal sebagai pengusaha. Sebelum berkecimpung di dunia politik, Suharso beberapa kali memimpin perusahaan.

Seperti Direktur PT Bukaka Sembawang Systems (1995-1998), Komisaris PT Batavindo Kridanusa (1996-2000), jadi Peneliti atau Project Leader Produk Unggulan dan Kebijakan Industri Nasional di KADIN, hingga Komisaris Utama PT Agro Utama Global. 

Laporan Kontributor Tribun Makassar @bungari95

Berita Terkini