Tribun Wiki

Fakta-fakta Mensos Juliari Batubara yang Jarang Diketahui, Kini Jadi Tersangka Bansos Covid-19

Penulis: Nur Fajriani R
Editor: Hasriyani Latif
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Sosial Juliari Batubara ditangkap KPK. Ia ditangkap terkait kasus korupsi pengadaan bantuan sosial atau bansos penanganan Covid-19 di Kementerian Sosial tahun 2020.

TRIBUNTIMURWIKI.COM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menangkap dan menetapkan tersangka terhadap Menteri Sosial (Mensos), Juliari Batubara terkait kasus korupsi pengadaan bantuan sosial atau bansos penanganan Covid-19 di Kementerian Sosial tahun 2020.

Ia ditetapkan sebagai tersangka penerima suap oleh KPK pada Minggu (6/12/2020) dini hari.

Pada konstruksi perkara, KPK mengungkapkan bahwa Juliari diduga menerima uang suap sekitar Rp 8,2 miliar dalam pelaksanaan paket bansos sembako periode pertama.

"Diduga diterima fee Rp 12 miliar yang pembagiannya diberikan secara tunai oleh MJS kepada JPB melalui AW dengan nilai sekitar Rp 8,2 miliar," kata Ketua KPK Firli Bahuri saat memimpin konferensi pers pukul 01.00 WIB.

Selanjutnya, pada periode kedua pelaksanaan bansos sembako, yakni dari Oktober sampai Desember 2020, terkumpul uang sekitar Rp 8,8 miliar.

"Itu juga diduga akan dipergunakan untuk keperluan JPB," tambah Firli.

Dengan demikian, Mensos Juliari menerima uang suap total sekitar Rp 17 miliar yang diduga digunakan untuk keperluan pribadi.

Tribunnewswiki telah menghimpun sejumlah fakta tentang Juliari P Batubara.

Berikut fakta menarik tentang Juliari P Batubara:

1. Kuliah di luar negeri

Setalah lulus SMA pada tahun 1991, Juliari P Batubara memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di Amerika Serikat.

Juliari P Batubara mengenyam bangku kuliah di Riverside City College.

Setelah itu, Juliari P Batubara melanjutkan kuliahnya di Chapman University di California.

2. Bekerja di perusahaan sang ayah

Tahun 1997, Juliari P Batubara kembali ke Indonesia.

Selang setahun, Juliari P Batubara bekerja di perusahaan ayahnya.

Perusahaan ayahnya merupakan sebuah perusahaan yang memproduksi pelumas.

Juliari P Batubara ditunjuk ayahnya untuk meneruskan bisnis keluarganya tersebut lantaran ia merupakan anak tertua di dalam keluarganya.

3. Pernah dapat gaji Rp 1 juta

Saat pertama kali bekerja di perusahaan ayahnya, Juliari P Batubara mengaku mendapatkan gaji sekitar Rp 1 juta.

Beberapa tahun kemudian, Juliari Batubara dipercaya untuk memimpin perusahaan ayahnya.

4. Menjadi direktur di beberapa perusahaan

Juliari P Batubara sempat menjabat sebagai direktur utama di beberapa perusahaan.

Antara lain Direktur Utama di PT Wiraswasta Gemilang Indonesia dan Direktur Utama PT Arlinto Perkasa Buana.

Juliari Batubara juga pernah menjabat sebagai Direktur di PT Bwana Energy.

Setelah itu, Juliari P Batubara menjadi Komisaris Utama PT Tridaya Mandiri pada tahun 2005.

5. Aktif di organisasi politik

Selain memimpin sebuah perusahaan, Juliari P Batubara juga aktif dalam sebuah organisasi.

Juliari P Batubara juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Motor Indonesia (PP IMI) tahun 2003 hingga 2011.

Pada tahun 2002, Juliari P Batubara juga menjabat sebagai Ketua IV Pemberdayaan Usaha dan Masyarakat PB PERBASI (Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia).

6. Memulai karier politik di PDI Perjuangan

Kiprah Juliari P Batubara dimulai bersama PDI Perjuangan saat ia menjadi anggota Badan Pemenangan Pemilu Pusat PDI Perjuangan tahun 2003 dan 2008.

Juliari P Batubara dipercaya menjabat sebagai Wakil Bendahara Umum DPP PDI Perjuangan pada tahun 2010.

Pada tahun 2014, Juliari P Batubara berhasil menjadi Anggota DPR RI Dapil Jawa Tengah I dengan perolehan suara 128.956.

Juliari P Batubara menjabat sebagai Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan periode 2014-2019.

Selanjutnya, Juliari P Batubara kembali menjadi Anggota DPR RI periode 2019-2024 dari Dapil Jateng I.

Juliari P Batubara juga terpilih menjadi Wakil Bendahara Umum Bidang Program dalam Kongres-V PDI Perjuangan yang berada di Sanur, Bali.(*)

Berita Terkini