Baca tanpa iklan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - M Rafli Disebut Penerus Pangeran Lapangan Tengah PSM, Simak Fakta dan Ulasannya.
PSM Makassar tak henti-henti melahirkan pemain potensial yang menjadi idola bahkan beberapa diantaranya tercatat sebagai yang terbaik di Indonesia. Pujiaan ini tentu tak mengada-ada, dari era Ramang hingga kini Asnawi Mangkualam.
Ditelisik lebih dalam lagi, Skuat berjuluk Ayam Jantan dari Timur ini salah satu klub spesialis pengorbit gelandang terbaik di Indonesia. Pada era sepakbola profesional, nama Syamsul Chaeruddin tentu tak asing lagi.
Di awal tahun 2000an, Syamsul menunjukan potensinya.
Memiliki tenaga kuda dan menjadi pemutus serangan lawan, Syamsul pada posisi gelandang bertahan kerap dijuluki Nedved-nya Indonesia.
Tak jarang tenaganya pun kerap mengisi skuat Timnas Indonesia. Setelah Syamsul, muncullah sang Pangeran, Rasyid Bakrie.
Memiliki tempat kelahiran yang sama, Kabupaten Gowa. Rasyid juga kerap diidentikan memiliki kemiripan dengan Syamsul.
Namun, Rasyid lebih elegan dalam bermain. Ia biasa dimainkan sebagai gelandang serang yang mengatur tempo permainan dengan umpan-umpan akuratnya.
Memasuki era Liga 1 yang dimulai tahun 2017 lalu, PSM kembali menghadirkan pemain yang potensial di lapangan tengah. Ialah M Arfan, pemain jebolan SSB Hasanuddin ini kini sebagai salah satu pemain muda potensial PSM yang kerap bermain secara reguler.
Setelah M Arfan, ternyata PSM tak berhenti mencetak gelandang potensial lainnya. Lahir dari Akademi PSM, nama M Rafli kini menjadi buah bibir.
Berbagai pihak menyebut pemain kelahiran Enrekang ini bakal menjadi idola baru di lapangan tengah PSM.
Skill dan kematangannya dalam mengatur ritme permainan sudah terlihat meski usianya masih belia.
Potensi M Rafli sudah terpancar saat menjadi top skor di Elite Pro Academi (EPA) U-16 2019. Kompetisi antar akademi klub Liga 1 itu menjadi panggung terbaik bagi M Rafli.
Ia mampu mencetak 14 gol, yang kemudian mengantarkannya mengisi satu slot dalam program Garuda Select Jilid II.
Kemampuannya pun mendapat pujian dari pelatih Garuda Select, Des Walker.