Gantikan Syaiful Samad Jadi Kepala BRSPDF 'Wirajaya', Ini Program Aladin

Penulis: Desi Triana Aswan
Editor: Anita Kusuma Wardana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kementerian Sosial RI melalui Balai Rehabilitasi Sosial Penyang Disabilitas Fisik (BRSPDF) “Wirajaya” di Makassar kembali melakukan pemantapan program Asistensi Sosial (Atensi) yang dipimpin langsung Kepala Balai Wirajaya, Aladin.

TRIBUN-TIMUR.COM- Kementerian Sosial RI melalui Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik (BRSPDF) “Wirajaya” di Makassar kembali melakukan pemantapan program Asistensi Sosial (Atensi) yang dipimpin langsung Kepala Balai Wirajaya, Aladin.

Untuk diketahui Aladin adalah Kepala Balai “Wirajaya” yang baru saja menjabat menggantikan Syaiful Samad.

Sebagai langkah awal untuk memaksimalkan pelaksanaan program Atensi untuk Tahun Anggaran 2021, Aladin kembali mengingatkan sekaligus memberi motivasi kepada seluruh Pegawai dan Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPP) lingkup Balai “Wirajaya” guna mengoptimalkan pelaksanaan program Atensi di tahun mendatang.

”Mengoptimalkan pelaksanaan program Atensi akan menegaskan jika Kemensos betul-betul HADIR (Humanis, Adaptif, Dedikatif, Inklusif dan Responsif) dalam memberikan lelayanan rehabilitasi sosial bagi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS), khususnya layanan rehabilitasi sosial bagi penyandang disabilitas fisik”, ungkap Aladin saat memimpin rapat koordinasi sekaligus menjadi rapat perdana semenjak menjabat sebagai Kepala Balai “Wirajaya”, berlangsung di ruang rapat Kantor BRSPDF “Wirajaya” di Makassar, Senin (2/11/2020) dalam rilis yang diterima Tribun Timur.

Ke depan, lanjut Aladin, layanan rehabilitasi sosial akan di fokuskan pada tiga hal, yakni layanan berbasis Keluarga, layanan berbasis komunitas, serta layanan residensial.

Ia menuturkan, untuk tahap awal, mesti ada roadmap dan formulasi yang telah disusun dengan baik berdasarkan target yang telah ditentukan.

“Secara teknis, untuk mendukung pelaksanaan program Atensi, maka perlu memperkuat tim Asesmen, karena hasil asesmenlah yang menentukan jenis layanan dan intervensi sosial yang tepat bagi Penerima Manfaat (PM) nantinya,"pungkas Aladin. (*)

Berita Terkini