TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Irman Yasin Limpo (None) kembali hadir dalam program #KataNone untuk memberi ruang kepada pelaku usaha UMKM kota Makassar.
Live #KataNone di gelar pada Selasa (27/10/2020) pukul 19.30 Wita.
Juga disiarkan langsung di akun YouTube Tribun Timur dan Facebook Tribun Timur.
Kata None adalah program inisiasi None dan Tribun Timur untuk saling menguatkan, saling bertemu meski melalui jaringan virtual dan saling berbagi di masa pandemi Covid-19.
Di episode kali ini, host #KataNone Irman Yasin Limpo mengajak Owner UMKM Palekko Mantoel Khas Pinrang, Muthmainna Salam.
Palekko Mantoel adalah UMKM yang menjajakan kuliner itik khas Pinrang.
“Namanya Palekko Mantoel dengan harapan yang makan bisa rasa mantap betul (mantul),” kata Muthmainna.
Palekko Mantoel sebelumnya memiliki outlet di Pasar Segar.
“Jadi saya punya kedai kopi di Pasar Segar, sekalian masukan menu palekko ini tapi dulu cuma coba-coba. Tepatnya bulan puasa tahun lalu dan alhamdulillah banyak yang suka,” katanya.
Namum setelah bulan puasa, Muthmainna tak lagi menghadirkan menu palekko di kedai kopi miliknya.
“Jadi istilahnya menu spesial setiap bulan puasa, tapi ternyata banyak yang cari. Jadi akhirnya tahun ini saya putuskan untuk jual dan masukan ke Grabfood dan GoFood,” ujarnya.
Berbeda dengan palekko di UMKM lainnya, milik Palekko Mantoel menggunakan itik muda yang memiliki tekstur lembut.
Bumbu yang digunakan pun merupakan resep rahasia dari keluarga.
“Istilahnya resep turun temurun yang minim bumbu. Karena biasanya orang buat palekko tapi menggunakan banyak bumbu,” tambahnya.
Serta itik yang langsung dikirim dari Kabupaten Pinrang.
Palekko Mantoel untuk ukuran 500 gram dibanderol Rp 60 ribu dan 300 gram Rp 35 ribu.
Sedangkan paket nasi dengan palekko Rp 25 ribu dan satu ekornya Rp 115 ribu.
“Itik kami dijamin tidak bau atau amis, karena menggunakan cara masak tersendiri,” ujarnya.
Dalam sehari, Muthmainna mampu memproduksi palekko yang diolah dari 5 ekor itik.
“Paling sedikit 5 ekor itik setiap hari,” katanya.
Muthmainna mengatakan dalam memesan palekko ini, dapat merequest tingkat kepedasan.
“Jadi bisa request sedang pedasnya atau yang level tinggi. Tapi yang lebih banyak pesan tingakt kepadasannya tinggi agar lebih masippa,” ujarnya.
Dari cita rasanya sendiri, resep Palekko Mantoel menggunakan kayu bakar saat memasak, lebih terasa jahenya, bawang putih dan merah serta pedasnya.
“Asam jawanya juga lebih terasa dan kita tidak menggunakan ayam. 100% itik,” katanya.
Bukan hanya itiknya yang berasal dari Pinrang, berasnya pun disuplai langsung dari Pinrang.
“Itik dan berasnya semua dikirim langsung dari Pinrang,” ujarnya.
Rencananya itik panggang dan goreng akan dijajakan UMKM Palekko Mantoel.
Dalam memulai usaha palekko, Muthmainna tak merasa ragu-ragu pasalnya telah mencoba dari tahun 2019.
“Saat itu mendapat respon yang baik. Jadi saat membuka resmi tahun ini kita tidak ragu lagi,” katanya.
Adapun tantangan yang dirasakan dalam memproduksi yakni cara mengaduknya.
Pasalnya ia memiliki trik tersendiri dalam memasak palekko ini.
“Cara mengaduknya harus lebih diperhatikan agar hasilnya maksimal dan dalam resep turun temurun itu ada trik khusus,” ujarnya.
Untuk pemesanan dapat melalui GrabFood dan GoFood atau di WA 082187825226.