TRIBUN-TIMUR.COM - Sinopsis Jodha Akbar Episode 26 Part 2, tayang Selasa, 13 Oktober 2020 di ANTV.
Jodha sedang berdoa di kamarnya. Datang Ruqaiya dengan kondisi sangat marah.
Baca juga: Terbongkar Aktor Penyuplai Logistik hingga Bom Molotov Saat Unjuk Rasa UU Cipta Kerja, Rekaman CCTV
Baca juga: Sinopsis Jodha Akbar PART 2 Episode 24, Minggu 11 Oktober 2020, Hadiah Ultah Jodha untuk Raja Jalal
Dia memarahi Jodha dengan mengatakan," kaulah yang merencanakan perceraian ini. Aku tahu niat jahatmu Ratu Jodha."
"Kau ingin menjadi istri utama dari yang mulia. Raja ingin menceraikan aku karena itu adalah permintaan darimu."
"Kau telah mengkhianati aku Jodha." tegas Ruqaiya.
Jodha menyangkal semua tuduhan Ruqaiya dengn perasaan sangat gusar.
"Aku tidak seperti yang kau bayangkan. Ratu Ruqaiya, bukan aku yang mengatakan tentang perceraian itu," kata Jodha.
"Tetapi yang mengatakan Adam Khan," lanjut Jodha.
Baca juga: Video Anggota TNI Bongkar Kedok Penyusup Diduga Provokator Aksi Demo UU Cipta Kerja, Ternyata Preman
Baca juga: Sinopsis Jodha Akbar ANTV 9 Oktober 2020 Episode 22, Jodha Hamil & Jalal Tak Percaya, Lakukan Ini?
"Apa yang Adam lakukan pada Tasnim, yang mulia tidak akan mengizinkannya. Semua salah menurut razwanzi.
Ruqaiya membalas,"Tapi kau tidak pantas mengatakan itu. Kali ini kau sudah kelewatan."
"Dan kau saat ini sangat membenci yang Mulia."
Dengan terbelalak marah, Jodha mengatakan," cukup Ratu Ruqaiya, cukup."
"Aku tidak tahu kalau Adam Khan akan memutar balikkan kasus ini memnajdi sepetri sekrang ini."
"Aku hanya menginginkan keadilan untuk Tasnim. Ini semua bukan tentnag dirimu, aku atau yang mulia."
Ini tentang Tasnim yang tidak bersalah seperti gadis-gadis lain seperti diirnya.
Baca juga: Video Viral Diduga Pendemo UU Cipta Kerja Dijemur Aparat Tanpa Baju, Fadli Zon Sebut Langgar HAM
Baca juga: Video Anggota TNI Bongkar Kedok Penyusup Diduga Provokator Aksi Demo UU Cipta Kerja, Ternyata Preman
Ruqaiya berteriak dengan marah dan mengangkat tangan. "Cukup, akutidak peduli tentang Tasnim, Adam atau dirimu."
"Aku hanya peduli dengan yang mulia, diriku dan posisiku."
"Kau harus tahu Ratu Jodha, aku mendapat penghinaan di ruang sidang hari ini," kata Ruqaiya.
"Dan juga dihdapan yang mulia, karena semua itu kau. Kau yang bertanggung jawab."
Ruqaiya menunjuk muka Jodha sambil melotot marah.
Jodha juga balas melotot padanya. Lalu tanpa bicara apa-apa lagi, Ruqaiya segera pergi meninggalkan Jodha.
Jodha menatap kepergian Ruqiaya sambil berpkir. "Kau tidak akan tahu yang apa sebenarnya terjadi Ratu Ruqaiyya.
"Bagaimana sebenarnya aku mengatakan padamu, penyebab kerenggangan antara dirimu dan Yang Mulia adalah egomu."
"Juga kecintaan pada dirimu sendiri serta kekuasaaan."
Ruang Persidangan
Di ruang persidangan, Adam Khan berdiri di depan Jalal untuk disidang.
Jalal memulai persidangan dengan mengatakan," keputusan akan diambil untuk izin Adam Khan.
"Adam ingin menikahi seorang gadis yang belum cukup umur. Dan keputusanku. Pernikahan itu tak boleh terjadi."
Seluruh pserta sidang tersenyum lega. Baik itu Hamida, Ruqaiyya, Jodha dan Tasnim.
Tapi Mahamma justru heran dengan orang tua Tasnim saling pandang.
Adam tidak terima, maka dia bilang "aku katakan kalau keputusan ini tidak adil."
Jalal bangkit dari duduknya. Dan berteriak dengan marah
"Kau Diam!!!"
Semua orang ikut berdiri dengan tegang. Jalal melanjutkan," memotong ucapan ku lagi dan lagi, tidak dapat ditolerir."
"Aku sedang bicara. Aku adalah pusat dari segala hukum." tegas Jalal.
Dan keputusanku adalah aku akan menceraikan Ratu Ruqaiiya. Di sisi lain Ruqaiya terperanjak kaget mendengar hal tersebut.
Semua orang terkejut dan tidak percaya pada keputusan Jalal.
Jalal melanjutkan," aku ingin keuputusan ini disebarkan ke seluruh negeri. Sehingga tidak adalgi yang akan menikahi gadis di bawah umur."
"Perbuatan itu akan menjadi ilegal dan melanggar hukum. Patuhi perintahku."
Semua ornag terlihat tegang dan bingung.
Ruqaiiya berderai air mata menatap Jodha. Sedangkan Jodha terlihat bingung dan diliputi rasa bersalah.
Ruqaiya dan Jalal saling menatap. Tanpa mengatakan apa-apa, Ruqaiya segera meninggalkan ruang sidang.
Melihat itu, Hamida didampingi JIji Anga dan Gulbadan keluar dari area bertirai menghampiri Jalal dan berdiri di depannya.
Hamida lalu mengatakan," kalau keputusan ini tidak adil. Hukum yang diputuskan hari ini harusnya tidak berhubungan dengan apa yang telah terjadi."
"Atas peristiwa bertahun-tahun yang lalu, sebelum hukum ini dibuat. Kau harus mempertimbangkannya, dia adalah istri utamamu."
"Dan dia berhak mendapatkan keistimewaan dari yang lainnya."
Adga mendukung ucapan Hamida. "Yang mulia, ibu ratu benar. Kau harus mempertimbangkan lagi apa yang sudah kau putuskan."
Beberapa menteri juga mendukung ucapan Adga. Silakan menonton tayangan selengkapnya di ANTV. (*)