Najwa Shihab: Bagaimana Anda Bisa Meyakinkan Publik bahwa Masih Layak Menduduki Posisi Berat ini?

Editor: Sakinah Sudin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Najwa Shihab di Mata Najwa

TRIBUN-TIMUR.COM - 'Bagaimana Anda bisa meyakinkan publik bahwa masih layak menjalankan atau menduduki posisi yang berat ini?' merupakan salah satu pertanyaan Najwa Shihab kepada dr Terawan saat wawancara kursi kosong. Berikut selengkapnya!

Kasus Mata Najwa wawancara kursi kosong masih terus bergulir.

Nama Najwa Shihab dikabarkan dilaporkan oleh pendukung Jokowi.

Pasalnya, Najwa dianggap merendahkan Presiden Republik Indonesia, Jokowi.

Seperti diketahui, sebelumnya melalui tayangan Mata Najwa, Nana sapaan akrabnya Najwa Shihab mewanwancarai kursi kosong.

Kursi kosong tersebut harusnya diisi oleh Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto.

Namun, beberapa kali Terawan tak menghadiri undangan Najwa Shihab sehingga pada tayangan Mata Najwa sosok Najwa harus mewawancarai kursi kosong.

Justru dianggap rendahkan Jokowi hingga alasan lakukan hal tersebut.

Dilansir dari Tribun Style, aksi Najwa Shihab mewawancarai kursi kosong dalam acara Mata Najwa berbuntut panjang.

Saat itu, Najwa mewawancarai kursi kosong gara-gara Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto tidak datang ke acara Mata Najwa.

Padahal Terawan sudah berulang kali diundang untuk berbincang soal penanganan Covid-19 di Indonesia dalam edisi "Menanti Terawan".

Akibat tindakan Najwa tersebut, pihak Relawan Jokowi Bersatu melaporkan Najwa ke Polda Metro Jaya, Selasa (6/10/2020).

15 Pertanyaan Najwa Shihab di Mata Najwa Menanti Terawan:

1. Mengapa menghilang Pak?  Anda minim sekali muncul di depan publik memberi penjelasan selama pandemi.

2. Rasanya menteri kesehatan yang paling low profile di seluruh dunia selama pandemi hanya Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Atau kehadiran Menteri Kesehatan di muka publik memang anda rasa tidak terlalu penting?

2. Sejak awal pandemi anda terkesan menganggap virus ini bukan ancaman besar .

Apakah kini anda mengakui bahwa kita kecolongan dalam langkah penanganan di awal yang seharusnya bisa lebih tanggap?

3. Saya ingin klarifikasi informasi, apakah betul di awal-awal pandemi dulu justru anda Menteri Kesehatan yang mengusulkan bahwa kita tidak perlu melakukan karantina wilayah?

4. Pak Terawan sampai sekarang kondisi pandemi belum juga terkendali, data dan angka jelas menunjukkan itu. 

Di saat negara lain bahkan sudah berangsur-angsur memperlonggar situasi, kenapa kita tertinggal?

5. Presiden Jokowi secara terbuka berulang kali menegur kinerja anda di depan publik.

Berangkat dari penilaian atasan anda itu, saya akan beri kesempatan pada anda untuk menjelaskan soal teguran itu satu per satu Pak Menteri. 

6. Kenapa test kita belum juga mencapai target?

7. Kenapa resapan anggaran kementerian masih rendah?

8. Kenapa berbagai peraturan dan birokrasi masih berbelit di Kementerian Kesehatan?

9. dan kenapa perlindungan tenaga kesehatan kita belum maksimal?

10. Spesifik soal tenaga kesehatan, angka kematian Nakes kita sangat tinggi dan masih terus naik.

Bukankah Menkes menjadi pelindung dan pembela utama Nakes? Kapan perbaikan bisa kita lihat?

11. Masih saja ada disparitas antara data pusat dengan data daerah, padahal data saat pandemi sangat krusial untuk menentukan kebijakan.

Mengapa sampai sekarang tidak juga beres?

12. Bagaimana dengan data bahwa gedung Kemenkes menjadi klaster perkantoran terbesar di Jakarta, kenapa tidak terbuka dan transparan lalu menutup kantor pak?

13. Pak Terawan ada banyak Menteri Kesehatan yang mundur karena penanganan Covid-19.

Misalnya Menteri Kesehatan New Zealand, Ceko, Polandia, Brazil, Chile, Pakistan, Israel public health direktornya mundur, Kanada publik health agensi presideninya mundur.

Pertanyaan saya pak, apakah penanganan kita lebih baik dari negara-negara yang Kemenkesnya mundur itu?

14. Yang jelas bukan hanya desakan ke Presiden, tapi publik diantaranya lewat petisi meminta kebesaran hati anda untuk mundur saja.

Siap mundur pak?

15. Atau bagaimana anda bisa meyakinkan publik bahwa masih layak menjalankan menduduki posisi yang berat ini?

Berita Terkini