Napi Teroris

Kerap Buat Onar, Satu Napi Teroris Jaringan Santoso Dipindah ke Lapas Klas IIA Bulukumba

Penulis: Firki Arisandi
Editor: Hasriyani Latif
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Lapas Klas IIA Bulukumba, Syarifuddin Nakku

TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Satu narapidana (Napi) teroris jaringan Santoso kini ditahan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA Bulukumba.

Dia adalah Sutrisno, napi teroris yang sebelumnya menjalani masa tahanan di Lapas Kabupaten Maros.

Kepala Lapas Klas IIA Bulukumba, Syarifuddin Nakku, membenarkan hal tersebut.

"Iya, ada satu bernama Sutrisno, dia pindahan dari Maros, dan sudah berada selama lima bulan di sini (Lapas) Bulukumba," kata Syarifuddin Nakku di Lapas Klas II A Bulukumba setelah sidak, Selasa (29/9/2020) malam.

Kepindahan Sutrisno karena kerap berbuat gaduh dalam lapas yang ia huni sebelumnya.

Sutrisno berbuat perbuatan yang bertentangan dengan aturan. Meski demikian Syarifuddin tak membeberkan apa yang dilanggar tersebut.

"Pertama di Lapas Takalar, bermasalah dipindahkan ke Makassar dan Maros. Kemudian ke Lapas Bulukumba," jelasnya.

Syarifuddin mengaku, pihaknya melakukan pembinaan khusus kepada Sutrisno. Sedikitnya ada tiga orang pembina yang dikhususkan untuk Sutrisno.

Dan selama berada di Lapas Klas II A Bulukumba, sikap dan perbuatan Sutrisno diklaim berubah drastis.

"Alhamdulillah selama di sini Sutrisno berubah, mungkin dia sudah menyadari jika perbuatan apa yang dilakukan ditempat lain itu salah sehingga sistem pembinaan menyentuh dia," katanya.

Dikatakan, Sutrisno merupakan teroris Tangerang. Dia merupakan salah satu teroris yang melakukan aksi pencurian senjata api milik sipir Lapas Tangerang, tempat dirinya pernah ditahan.

Sutrisno alias Gondrong alias Polo alias Ahmad kelompok Hendro Fernando Cs yang dibekuk di Bekasi 15 Januari 2016.

Kelompok ini sebagai pendukung logistik kelompok Santoso.

Bahkan mereka masih berkaitan dengan tokoh teror Indonesia, Bahrum Syah, yang juga merupakan pimpinan militer laskar Indonesia di Suriah. (*)

Laporan Wartawan Tribun Timur, Firki Arisandi

Berita Terkini