TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Polda Sulsel terus mendalami kasus teror video call cabul yang menimpa belasan mahasiswi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM).
Untuk mengungkap kasus itu, Tim Cyber Polda Sulsel dikerahkan dalam pengusutan kasus dugaan tindak asusila tersebut.
Tim Cyber yang memiliki keahlian dalam hal pengusutan atau pelacakan pelaku kejahatan dunia maya itu saat ini tengah menggali keterangan para korban dan saksi.
"Tim Cyber masih mendalami kasus tersebut," kata Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Ibrahim Tompo, Selasa (28/9/2020) sore.
Saat ini, pihaknya mengaku masih dalam proses pengambilan keterangan para korban dan saksi.
"Sekarang baru pemeriksaan keterangan-keterangan para korban (mahasiswi) dan saksi-saksinya. Dari situlah baru didapatkan petunjuk-petunjuk baru dikembangkan," tuturnya.
Kasus teror video call cabul teesebut mulai mencuat pekan lalu.
T, satu dari belasan mahasiswi yang mendapat telepon video call berbau mesum itu.
"Iya (benar) kak," katanya, Selasa (22/9/2020) malam.
T mengungkapkan, dirinya mendapatkan video call dari nomor yang tidak dikenal.
Begitu video call tersebut ia angkat, lawan bicaranya rupanya memperlihatkan alat kemaluannya.
Menurutnya, lawan bicaranya melakukan onani lewat video kepada T.
Pagi tadi, pimpinan UIN Alauddin Makassar membentuk tim investigasi menanggapi teror video call cabul yang dialami sejumlah mahasiswi.
Wakil Rektor III UINAM, Darussalam mengatakan pihak kampus ikut prihatin atas teror video call cabul yang dialami mahasiswinya.
Oleh karena itu, pihak UIN Alauddin Makassar ikut bergerak untuk mencari tahu siapa pelaku teror tersebut.