Nasib Mahasiswa Unesa yang Lakukan 'Ospek Online', Bentak Mahasiswa Baru hingga Viral di Medsos

Editor: Anita Kusuma Wardana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mahasiswa baru Unesa dibentak senior via zoom

TRIBUN-TIMUR.COM- Aksi 'ospek online' yang dilakukan sejumlah mahasiswa senior terhadap mahasiswa baru viral di media sosial.

Lantaran video berdurasi 30 detik tentang PKKMB Unesa tahun 2020 itu diunggah akun Twitter @Rafirizqu19.

Dalam unggahan video tersebut terlihat mahasiswi baru (maba) dibentak-bentak oleh senior mereka karena tidak memakai ikat pinggang (sabuk).

Maba itu kemudian mencoba memerlihatkan ikat pinggang, namun si senior berkata tidak melihatnya.

"Ikat pinggang diperlihatkan, ga dibaca tata tertibnya?" ujar salah seorang senior perempuan

Menanggapi hal ini, Ketua Satuan Kehumasan Unesa, Vinda Maya Setianingrum mengakui video tersebut merupakan salah satu rangkaian PPKMB yang dilakukan di Unesa.

"Kami melakukan koordinasi dengan pihak terkait dan pimpinan. Kami sudah mengidentifikasi seperti apa kronologinya. Dan itu memang video PKKMB mahasiswa kami Rabu (9/9/2020) lalu yang diadakan di fakultas masing-masing," urainya dikonfirmasi SURYA.CO.ID, Selasa (15/9/2020).

Vinda mengungkapkan PKKMB secara resmi dibuka pada Senin (7/9/2020), dan kemudian dilaksanakan tujuh fakultas secara daring.

"Yang viral ini Fakultas Ilmu Pendidikan. Kami baru tahu setelah viral karena 7 fakultas ini melakukan PKKMB online. Jadi kami memang tidak bisa melakukan pengawasan secara detail,"ujarnya.

Untuk itu tindakan penyelesaian secara internal dilakukan karena hal ini dilakukan mahasiswa di lingkup kampus.

Sehingga akan menjadi evaluasi secara mendetail terkait pelaksanaan PKKMB di Unesa.

"Kami sepakat sebagai institusi pendidikan tidak mengizinkan adanya kekerasan. Dan sangat menyayangkan adanya kekerasan baik langsung ataupun online. Akan kami tindak lanjuti dengan pemanggilan pada para komdis ini untuk mengetahui kronologinya karena setiap fakultas punya aturan masing-masing," pungkasnya.(*)

Panduan Ospek Mahasiswa Baru 2020

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim mengatakan bahwa pembelajaran di perguruan tinggi pada semua zona, entah hijau, kuning atau merah masih wajib dilaksanakan secara daring hingga ada kebijakan lebih lanjut.

Kemudian, terkait dengan masa orientasi studi dan pengenalan kampus (ospek), Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) telah mengeluarkan panduan khusus untuk ospek mahasiswa baru tahun 2020.

Pada intinya, ospek tidak boleh dilakukan secara tatap muka.

Dilansir oleh Kompas.com, Plt. Dirjen Dikti Nizam membenarkan adanya panduan tersebut.

"Pengenalan mahasiswa baru dilakukan secara daring (online)," kata Nizam pada Kompas.com, Kamis (25/6/2020).

Baca: Seputar UTBK-SBMPTN 2020: Perubahan Jadwal hingga Ketentuan Bagi Peserta Tes

Baca: Pendaftaran PPDB Jakarta Jalur Zonasi Dimulai Hari Ini, Simak Informasi Lengkapnya Berikut Ini

Lanjutnya, materi yang akan diberikan dalam ospek sudah diatur dalam panduan Dikti.

Pemberian materi Mengenai bentuknya, pemberian materi dilakukan dengan metode ceramah atau metode lain.

Tergantung kondisi daring serta memanfaatkan media kreatif/teknologi informasi yang familiar dengan generasi milenial.

Sehingga mahasiswa bisa tetap tinggal di rumah masing-masing sambil menyimak materi ospek.

Menurut panduan dari Dikti, kegiatan ospek dilaksanakan 2-5 hari.

Dimulai pukul 07.00-17.00 atau disesuaikan dengan karakteristik serta kebutuhan setiap institusi.

Lalu materi apa saja yang akan didapat oleh para mahasiswa baru (maba)?

Berikut ini panduan dari Dikti:

1. Pembinaan kesadaran bela negara

Materi yang akan didapat maba adalah tentang kesadaran bela negara.

Hal ini penting karena ini merupakan bagian dari upaya membangun sistem pertahanan negara.

Selain itu juga merupakan upaya yang strategis dalam rangka menumbuhkan sikap dan perilaku setiap warga negara.

2. Kehidupan berbangsa dan bernegara

Materinya berupa pemahaman tentang Pancasila sebagai dasar negara atau ideologi negara.

Tak hanya itu, tapi juga Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhineka Tunggal Ika.

Baca: Kemendikbud Resmi Ringankan Biaya Kuliah PTN dan PTS: Berikut Jenis Skema UKT untuk Perguruan Tinggi

Baca: Persiapan UTBK-SBMPTN 2020, Berikut Sumber Materi Belajar selain Buku Pelajaran dan Kumpulan Soal

3. Pembinaan gerakan nasional revolusi mental

Revolusi mental adalah tentang Indonesia melayani, bersih, tertib, mandiri, dan bersatu.

4. Sistem Pendidikan Tinggi di Indonesia

Materi tersebut terdiri atas:

  • Kebijakan Merdeka Belajar: Kampus Merdeka
  • Program membina mahasiswa melalui General Education, yaitu sebuah pendekatan dalam pembelajaran yang menekankan keterkaitan antar cabang ilmu dalam rangka membangun basis yang lebih luas dalam keilmuan dengan saling berdialog antara mahasiswa dari berbagai macam disiplin ilmu.
  • Pengenalan nilai budaya, etika, tata krama, norma kehidupan kampus, plagiarisme, pencegahan pelecehan seksual di kampus, penyalahgunaan narkoba, dan anti korupsi dan terampil serta bijak dalam berkomunikasi melalui media sosial.
  • Pembentukan karakter mahasiswa yang menghargai kemanusiaan dan membangun kesehatan mental mahasiswa.
  • Pencegahan dan penanggulangan intoleransi, radikalisme, terorisme, dan penyebaran paham-paham yang bertentangan dengan ideologi negara.
  • Kiat sukses/motivasi belajar di perguruan tinggi (akademik dan non akademik) serta menggali jiwa kewirausahaan, prospek dan peluang kerja setelah lulus dari perguruan tinggi
  • Materi lain yang dipandang perlu sesuai dengan kebutuhan mahasiswa dan perguruan tinggi
  • Kegiatan kemahasiswaan dan organisasi kemahasiswaan.

Baca: 5 Hal yang Perlu Diperhatikan Peserta UTBK-SBMPTN 2020, Dari Persiapan hingga Tips Mengerjakan Soal

Baca: Persiapan Tes, Simak Tips Mengerjakan Soal TPS UTBK-SBMPTN 2020

5. Perguruan tinggi di era revolusi industri 4.0

Mahasiswa akan diajak beradaptasi dengan kondisi saat ini, yaitu era revolusi industri 4.0.

Selain itu juga mengenal kehidupan baru pasca pandemi (new normal).

Materi tersebut penting, mengingat saat ini masyarakat perlu bertahan hidup di tengah pandemi.

6. Kesadaran lingkungan hidup dan hadapi bencana

Mahasiswa perlu menyadari pentingnya merawat lingkungan hidup dan bersiap siaga mengahadapi bencana yang bisa datang sewaktu-waktu.

Perguruan Tinggi dapat mendeskripsikan materi lebih teknis dan metode pelaksanan yang disesuaikan dengan karakteristik berdasarkan kebutuhan masing-masing dengan tetap berpedoman pada panduan dari Dikti.

Nizam menambahkan materi yang sifatnya pengenalan masing-masing kampus dikembangkan oleh kampus masing-masing.

(SURYA.CO.ID/TRIBUNNEWSWIKI.COM)

Berita Terkini