TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melewati semester I tahun 2020 mencatat pendapatan konsolidasi Perseroan sebesar Rp 66,9 triliun dan laba bersih Rp 10,99 triliun.
EBITDA (Earnings Before Interest Tax Depreciation Amortization) semakin menguat dengan pertumbuhan 8,9% YoY menjadi Rp 36,08 triliun dan margin EBITDA yang tumbuh 6,2ppt menjadi 54,0%.
Margin laba bersih juga menunjukkan tren yang lebih baik dibanding periode yang sama tahun lalu menjadi 16,4% dari sebelumnya 16,0%.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Keuangan Telkom, Heri Supriadi dalam presentasinya pada kegiatan Public Expose Live 2020 yang berlangsung secara online di Jakarta, (27/8/2020).
Turut hadir dalam acara tersebut Direktur Digital Business Telkom Muhamad Fajrin Rasyid, Direktur Consumer Service Telkom FM Venusiana R dan Direktur Keuangan Telkomsel Leonardus
Wahyu Wasono.
“Dalam kurun enam bulan berjalan tahun ini, Telkom telah memberikan kinerja yang cukup baik meski dihadapkan pada kondisi bisnis yang dinamis dan menantang serta adanya pandemi yang tentunya berdampak terhadap makroekonomi dan penurunan daya beli masyarakat.
Hal ini tidak lepas dari kebijakan perusahaan untuk fokus pada lini bisnis yang memiliki profitabilitas lebih tinggi,” kata Heri.
IndiHome melanjutkan momentum baiknya dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 19,1%
YoY menjadi Rp10,4 triliun, yang didukung oleh pertumbuhan pengguna baru dan add-ons.
Selanjutnya bisnis digital Telkomsel tumbuh 13,5% YoY menjadi Rp 31,9 triliun dan menumbuhkan kontribusinya terhadap pendapatan sebesar 72,4% dari 62,2% tahun lalu.
"Baik IndiHome maupun bisnis digital Telkomsel saat ini menjadi mesin pendorong pertumbuhan
pendapatan bagi Perseroan, khususnya di masa pandemi Covid-19.
Untuk mengembangkan bisnis digital platform, salah satu lini bisnis yang juga menjadi fokus perusahaan adalah data center yang tumbuh cukup kuat," katanya.
Saat ini Telkom memiliki data centerdi 22 lokasi dan baru saja melakukan groundbreaking data center tier 3 & 4 yang tahap pertamanya diperkirakan dapat mulai beroperasi pada pertengahan 2021.
Sementara itu, untuk mendukung aktivitas bisnis dan memastikan layanan terbaik bagi pelanggan, Telkom
terus membangun infrastruktur telekomunikasi, di mana hingga akhir Juni, fiber-based backbone telah menjangkau 165,850 Km dan jumlah Base Transceiver Station (BTS) Telkomsel mencapai 228.066 unit.
Selanjutnya, bisnis Digital mencatat kinerja yang semakin baik dari tahun sebelumnya dengan pertumbuhan pendapatan hingga 12% YoY dan kontribusi sebesar 7,6% terhadap total pendapatan Perseroan.
Hal ini didorong terutama oleh layanan digital B2C dan digital platform.