TRIBUN-TIMUR.COM - 1 Muharram atau 1 suro 2020 jatuh pada hai Kamis (20/8/2020).
Jadi, malam 1 Suro tahun 2020 ini jatuh pada malam ini, Rabu (19/8/2020).
Malam 1 suromerupakan malam tahun baru Islam pada 1 Muharram 1441 H.
Malam 1 Suro kerap dipandang memiliki makna mistis lebih dibandingkan dengan hari-hari biasa.
Terutama dalam kepercayaan sebagian masyarakat Jawa
Pada malam 1 Suro para penganut Kejawen (kepercayaan tradisional masyarakat jawa) akan menyucikan dirinya berikut benda-benda yang diyakini sebagai pusaka.
Sejumlah kraton dari Kasunanan Surakarta, Kesultanan Yogyakarta, hingga Kasepuhan Cirebon bahkan punya tradisi masing-masing untuk merayakan 1 Suro.
Kraton Surakarta misalnya. Pada malam 1 Suro biasanya akan menjamas (memandikan) pusaka-pusaka kraton termasuk mengirab kerbau bule, Kiai Slamet.
1. Kembalinya Arwah Leluhur Ke Rumah
Sebagian masyarakat jawa pada masa lalu lebih sakral lagi dalam menanggapi datangnya pergantian tahun Hijriyah.
Banyak diantara mereka yang meyakini, bahwa di malam satu suro, arwah leluhur yang telah meninggal dunia akan kembali dan mendatangi keluarganya di rumah.
Bukan hanya itu saja, bahkan beberapa orang menambahkan peristiwa lebih seram lagi dimana mereka meyakini jika pada malam satu suro arwah dari orang-orang yang menjadi tumbal pesugihan akan dilepaskan dan diberi kebebasan pada malam tersebut sebagai hadiah pengabdiannya selama setahun penuh.
2. Dilarang Keluar Rumah
Di malam suro, kebanyakan orang dilarang rumah.
Hal ini berkaitan dengan artikel no 1.
Orang mengajarkan anak-anaknya agar tidak keluar rumah agar mereka tidak bernasib sial, lebih baik mendoakan leluhur atau kepada Tuhan YME demi kebaikan sendiri.
Khusus di Solo, kebanyak orang malah banyak yang keluar rumah.
Warga Soloraya (Klaten, Sukoharjo, Boyolali, Karanganyar) lebih ingin menyaksikan kirab budaya, salah satunya Kebo Bule diarak keluar dari keraton Surakarta.
3. Saat Kirab di Keraton Harus jalan kaki dari rumahnya
Dijaman sekarang berbeda pada jaman dahulu.
Dahulu memang belum ada kendaraan, maka tak heran harus menempuh perjalan menuju kirab budaya yang diadakan dari keraton harus jalan kaki.
Setelah jaman yang serba mudah ini untuk transportasi, orang jaman sekarang, khususnya warga Soloraya masih ada yang jalan kaki.
Mereka percaya, bahwa dengan jalan kaki akan membawa keberkahan sendiri dalam menikmati malam suro.
4. Tidak Boleh Melakukan Kegiatan di Malam Suro
Banyak orang disekitar kita menyakini, bahwa banyak melakukan kegiatan saat malam suro juga dikaitkan dengan kesialan.
Masyarakat luas yang nekat melakukan tidak meraih hasil yang diinginkan.
Misalnya, memancing saat malam hari.
Apabila nekat, dalam semalam saat mancing, tak akan mendapat ikan satupun.
5. Malam Satu Suro adalah Lebarannya Makhluk Gaib
Kisah ini pasti sudah kerap terdengar di telinga kita, sebagian masyarakat pada masa lalu mempercayai jika malam 1 suro merupakan lebaran bagi makhluk gaib sehingga banyak diantara mereka yang keluar dari tempat persinggahan masing-masing.
Anehnya mitos ini kerap dikaitkan dengan adanya penampakan serta gangguan makhluk halus di malam tersebut.
Entah darimana awal mitos ini muncul yang jelas mitos tersebut hingga kini masih banyak dipercaya.
Percaya atau tidak, semua kembali ke pribadi masing-masing
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Sejarah dan Mitos-mitos Menakutkan Malam 1 Suro yang Jatuh pada 1 September 2019