Soekarno Sebut Mikrofon yang Dipakai saat Baca Naskah Proklamasi Hasil Curian dari Jepang, Benarkah?

Penulis: Desi Triana Aswan
Editor: Anita Kusuma Wardana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejarah mikrofon yang dipakai Soekarno saat bacakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Benarkah hasil curian?

“Kita telah memiliki pada tanggal 17 Agustus 1945 itu mikrofon. Satu-satunya hal boleh dikatakan, materiel yang telah kita miliki, satu mikrofon, yang dengan microphone ini kita dengungkan ke hadapan seluruh manusia di bumi ini bahwa kita memproklamasikan kemerdekaan kita,” kata Sukarno yang dikutip dari buku '17-8-1945, Fakta, Drama, Misteri' karya Hendri F. Isnaini terbitan Change (2015) dalam Kompas.com.

Soekarno sempat menyebutkan dari mana mikrofon yang digunakan saat membaca teks proklamasi.

Menurut Soekarno, mikrofon itu merupakan hasil curian dari stasiun radio milik Jepang.

“Aku berjalan ke pengeras suara kecil hasil curian dari stasiun radio Jepang dan dengan singkat mengucapkan proklamasi itu,” kata Soekarno.

Bantahan Sudiro

Pernyataan Soekarno dalam pidatonya tahun 1966 ini kemudian dibantah oleh Sudiro.

Sudiro adalah tokoh yang ikut andil memperjuangkan kemerdekaan dan merupakan mantan sekretaris Menteri Luar Negeri pertama RI Achmad Soebardjo.

Sudiro merasa yakin betul mikrofon itu bukan hasil curian.

Dalam ceramahnya pada 6 September 1972 di Lembaga Pembinaan Jiwa ‘45 Jakarta, Sudiro menyinggung mikrofon yang dikatakan Soekarno hasil curian.

“Itu tidak betul!” kata Sudiro.

Kata Sudiro, pemilik mikrofon itu adalah warga negara Indonesia bernama Gunawan.

Kesaksian Sudiro: Penggunaan Mikrofon saat Proklamasi

Saat persewaan mikrofon habis, panitia kemerdekaan kemudian mengutus dua orang untuk mencari mikrofon, yakni Wilopo dan Njonoprawoto sekitar pukul 07.00 WIB, tanggal 17 Agustus 1945.

Mereka kemudian mendatangi rumah seseorang yang bernama Gunawan untuk meminjam mikrofon.

Keduanya tidak memberitahu untuk keperluan apa mereka meminjam mikrofon.

Halaman
1234

Berita Terkini