Profil Kapolda Sulsel yang Baru Irjen Pol Merdisyam, Jenderal Intelijen yang Blunder soal TKA China

Editor: Edi Sumardi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolda Sulsel yang baru, Irjen Pol Merdisyam.

TRIBUN-TIMUR.COM - Pemangku jabatan Kapolda Sulsel diganti dari Irjen Mas Guntur Laupe ke Irjen Pol Merdisyam.

Irjen Pol Mas Guntur Laupe akan menduduki jabatan baru Widyaiswara Kepolisian Utama Tk I Sespim Lemdiklat Polri, sedangkan Irjen Pol Merdisyam saat ini masih menjabat Kapolda Sultra ( Sulawesi Tenggara ).

Mutasi perwira tinggi Polri ini tertuang dalam Surat Telegram Kapolri bernomor ST/2247/VIII/KEP.2020 tertanggal 3 Agustus 2020 yang ditandatangani Asisten SDM Polri Irjen Pol Sutrisno Yudi Hermawan.

Siapa Irjen Pol Merdisyam Kapolda Sulsel yang baru?

Pada pertengahan Maret 2020 lalu, Merdisyam yang saat itu masih berpangkat Brigjen Pol sempat bikin heboh hingga muncul desakan agar dia dicopot sebagai Kapolda Sultra.

Kapolri Jenderal Idham Azis Tak Hanya Mutasi Irjen Mas Guntur Laupe, Juga 3 Mantan Kapolda Sulsel

Tagar atau hastag #CopotKapoldaSultra menjadi trending topic di Twitter, Selasa, 17 Maret 2020.

Warganet menuntut Kapolri, Jenderal Pol Idham Azis untuk mencopot Brigjen Pol Merdisyam karena blunder soal masuknya 49 TKA asal China.

Saat itu, jenderal yang berpengalaman di bidang intelijen ini menyebut, 49 TKA asal Negeri Tirai Bambu yang baru datang ke Sulawesi Tenggara di awal pandemi virus corona atau Covid-19 merupakan pekerja lama di pabrik smelter di Morosi, Kabupaten Konawe.

Namun, ternyata informasi itu keliru.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sultra Sofyan, menyebut bahwa TKA itu merupakan pekerja baru di PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) yang baru masuk ke Indonesia dari negara episentrum penyebaran virus corona.

Sadar informasi disampaikannya keliru, Brigjen Pol Merdisyam kemudian meminta maaf.

"Permohonan maaf kepada rekan-rekan sekalian dari saya sebagai Kapolda Sultra," kata Brigjen Pol Merdisyam dalam keterangan pers di Media Center Mapolda Sultra, Selasa (17/3/2020).

Terkait pernyataan itu, Brigjen Pol Merdisyam pun menjelaskan awalnya hanya menerima laporan dari pengelola Bandara Haluoleo, mengenai adanya 49 TKA yang baru tiba dari Jakarta.

Sambungnya, kemudian pihak pengelola Bandara Haluoleo menyampaikan kepada dirinya, kalau seluruh warga asing itu sudah mengantongi visa dan sertifikat kesehatan.

Hanya saja, kata Brigjen Merdisyam, pengelola Bandara Haluoleo tidak menjelaskan riwayat perjalanan puluhan warga asing itu sebelum bertolak dari Jakarta.

Halaman
123

Berita Terkini