Herman, Sopir Angkot Tipu 11 Wanita Pencari Kerja, 4 Disetubuhi Secara Paksa, Modus Tes Keperawanan

Editor: Ansar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolres Cimahi AKBP M Yoris Marzuki menginterogasi Suherman pelaku penipuan dan pencabulan yang mengaku sebagai HRD di satu perusahaan di KBB.

TRIBUN-TIMUR.COM - Suherman (24) sopir angkot berhasil  menipu 11 orang perempuan pencari kerja.

Herman mengaku-ngaku sebagai staf Human Resource Departement (HRD).

Dia pun telah menyetubuhi secara paksa empat orang wanita.

Dari sebelas perempuan yang berhasil ditipunya, empat orang di antaranya telah dipaksa untuk bersetubuh dengannya.

Lokasi persetubuhan dilakukan di beberapa tempat.

Paman Ingin Perkosa Keponakan yang Sedang Mandi Tapi Gagal, Dilanjut Lagi ke Kebun, Begini Endingnya

VIRAL Pesta Pernikahan Ricuh Seketika & Memalukan saat Mantan Pacar Datang Mengaku Hamil

"Empat korban itu saya setubuhi, ada di kosan teman dan ada di kebun masyarakat," kata Suherman kepada Kapolres Cimahi AKBP M Yoris Marzuki, Senin (03/8/2020). 

Kejahatan yang dilakukan oleh Suherman, diakuinya sudah dilakukannya sejak Februari 2020 hingga akhirnya ditangkap Satuan Reserse Kriminal Polres Cimahi pada 30 Juli 2020.

Meskipun tidak sempat disetubuhi oleh pelaku, tujuh korban lainnya sudah memberikan foto tubuh dalam keadaan tidak berbusana.

Alasan pelaku meminta foto tersebut ialah untuk keperluan Tes Keperawanan.

"Dari sebelas perempuan tersebut, saya meminta uang mulai dari Rp 500 ribu, Rp 1 juta, hingga ada yang Rp 1.500.000. Hasilnya, saya beli emas dan ponsel," katanya.

Suherman mengaku, bahwa aksi penipuan lowongan pekerjaan yang berujung pada aksi cabul, dipelajarinya melalui Facebook.

Saat berkomunikasi di Facebook, pelaku menggunakan foto profil perempuan.

Setelah korban diperoleh, maka berlanjut pada bertukar nomor telepon dan berkomunikasi via WhatsApp.

Kesehariannya, Suherman bekerja sebagai Sopir Angkot.

Saat menjalankan aksinya, tersangka memiliki dua peran, yaitu sebagai HRD untuk meminta administrasi berupa uang dan merangkap sebagai tim kesehatan untuk modus cek keperawanan.

Halaman
12

Berita Terkini