Mengenang Ajip Rosidi, Sastrawan dan Budayawan Suami Artis Nani Wijaya yang Tutup Usia

Penulis: Desi Triana Aswan
Editor: Anita Kusuma Wardana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Budayawan Ajip Rosidi yang juga suami artis Nani Wijaya meninggal dunia, Rabu (29/7/2020)

Menjadi anggota BMKN 1954, dan menjadi anggota pengurus pleno (terpilih dalam Kongres 1960).

Menjadi anggota LBSS dan menjadi anggota pengurus pleno (1956-1958) dan anggota Dewan Pembina (terpilih dalam Kongres 1993), tetapi mengundurkan diri (1996).

Salah seorang pendiri dan salah seorang Ketua PP-SS yang pertama (1968-1975), kemudian menjadi salah seorang pendiri dan Ketua Dewan Pendiri Yayasan PP-SS (1996).

Salah seorang pendiri Yayasan PDS HB Jassin (1977).

Sejak 1981 diangkat menjadi guru besar tamu di Osaka Gaikokugo Daigaku (Universitas Bahasa Asing Osaka), sambil mengajar di Kyoto Sangyo Daigaku (1982-1996) dan Tenri Daignku (1982-1994), tetapi terus aktif memperhatikan kehidupan sastra-budaya dan sosial-politik di Tanah Air dan terus menulis.

Tahun 1989 secara pribadi memberikan Hadiah Sastera Rancagé setiap yang kemudian dilanjutkan oleh Yayasan Kebudayaan Rancage yang didirikannya.

Setelah pensiun ia menetap di desa Pabelan, Kecamatan Mungkid, Magelang, Jawa Tengah.

Meskipun begitu, ia masih aktif mengelola beberapa lembaga nonprofit seperti Yayasan Kebudayaan Rancagé dan Pusat Studi Sunda.

Pada tahun 2008, beberapa sastrawan mengapresiasi karyanya yang dituangkan dalam buku berjudul Jejak Langkah Urang Sunda 70 Tahun Ajip Rosidi.(*)

Data Diri:

Nama: Dr. (HC). Ajip Rosidi
Pekerjaan: Sastrawan, Sastrawan Sunda, Budayawan, Dosen, Redaktur
Kebangsaan: Indonesia
Kewarganegaraan: Indonesia
Pendidikan: SD di Jatiwangi (1950)
SMP di Jatiwangi (1953)
SMPN VIII Jakarta (1953).
Taman Madya, Taman Siswa Jakarta (1956, tidak diselesaikan).
Aliran sastra: Cerpen, Puisi, Cerita Anak
Tema: Sastra Indonesia, Sastra Sunda
Pasangan: Fatimah Wirjadibrata (1955, 6 anak)
Nani Widjaja (2017)
Anak: Nunun Nuki Aminten (1956)
Titi Surti Nastiti (1957)
Uga Percéka (1959)
Nundang Rundagi (1961)
Rangin Sembada (1963)
Titis Nitiswari (1965)

Karya-karyanya:

Ada ratusan karya Ajip. Beberapa di antaranya:

Tahun-tahun Kematian (kumpulan cerpen, 1955)

Ketemu di Jalan (kumpulan sajak bersama SM Ardan dan Sobron Aidit, 1956)

Halaman
1234

Berita Terkini