TRIBUN-TIMUR.COM - Pada masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, dipecat oleh perusahaan tentu menyakitkan.
Pokoknya sudah pasti, pemecatan bukanlah hal yang bisa diterima begitu saja oleh seorang karyawan.
• Kepala Desa di Sulbar Bunuh Diri, Tulis Wasiat: Jangan Masuk Politik karena Tak Sesuai Ajaran Agama
• Pesaing Honda CR-V dan Mazda CX-5, SUV Toyota Corolla Cross Bakal Meluncur, Begini Spesifikasinya?
Terlebih di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini di mana lapangan pekerjaan semakin sempit.
Namun, pria yang satu ini tak kehabisan akal untuk mendapatkan kembali pekerjaan lamanya.
Dilansir Sosok.ID dari Oddity Central, karyawan IT asal India itu nekat meretas perusahaan lamanya.
Polisi Delhi telah menahan seorang peretas yang telah menghapus data 18 ribu pasien setelah empat serangan dunia maya.
Selain itu, peretas ini telah memperoleh informasi terkait penagihan tiga lakh pasien.
Peretas membuat entri palsu dari 22.000 pasien. Orang ini telah diidentifikasi sebagai Vikesh Sharma.
• Satrawan, Budayawan Ajip Rosidi Suami Artis Nani Wijaya Meninggal Setelah Terjatuh, Profil dan Karya
• Rilis September 2020, Free Fire dan Netflix Hadirkan Mode Baru Bertajuk Money Heist
Menurut DCP Vijayanta Arya dari kota Barat Laut, Kunal Aggarwal, CEO Easy Solutions Private Limited telah mengajukan keluhan.
Seseorang yang tidak dikenal telah meretas data beberapa rumah sakit dan rumah sakit lain dari epidemi.
Setelah keluhan ini, sel maya mendaftarkan sebuah kasus dan mulai menyelidiki kasus tersebut.
Selama penyelidikan, alamat IP peretas ditemukan oleh Shahdara, yang atas nama Vikesh Sharma.
Polisi Delhi telah menggerebek Shahdara dan menahan terdakwa Vikesh Sharma. Terdakwa mengakui kesalahannya.
Vikesh Sharma yang bergelar MSc di bidang IT, mengakui dan mengatakan bahwa dia bekerja di perusahaan sebagai insinyur perangkat lunak senior.
• Yuk Kenali 10 Jenis Kucing yang Cocok Dipelihara, Ada Jenis Persia, Exotic Shorthair, hingga Sphynx
• Berikut Ini 7 Amalan Penting Hari Jumat dan 5 Keistimewaan hingga Bagi Umat Islam Layak Bersuka Cita
Dalam penguncian, perusahaan mengurangi gajinya dan memecatnya dari pekerjaannya.
Kemudian ide balas dendam muncul di benaknya.
Dia memiliki informasi lengkap tentang situs web perusahaan.
Jadi setelah pergi ke pekerjaan itu, dia memutuskan untuk melukai perusahaan, sehingga dia akan berlutut.
Lalu kemudian pemiliknya menemuinya untuk meminta bantuan.
Untuk tujuan ini, ia melakukan empat serangan dunia maya dan menghapus 18.000 data pasien.
Kronologis Polisi
Wakil Komisaris Polisi (Barat Laut), Vijayanta Arya, mengatakan bahwa terdakwa telah diidentifikasi sebagai Vikesh Sharma.
Pelaku seorang penduduk Maujpur, yang memegang gelar Magister Sains. Dia bekerja di sebuah perusahaan swasta.
Polisi mengatakan bahwa CEO perusahaan, Kunal Aggarwal, menuduh bahwa database perusahaannya telah diretas dan beberapa informasi telah dihapus.
Laporan, yang mencakup informasi dari beberapa rumah sakit COVID-19 dan non-COVID.
Berdasarkan pengaduan tersebut, suatu FIR telah didaftarkan berdasarkan Bagian dari UU IT.
Selama penyelidikan, alamat IP unik dari dugaan peretas dilacak dan ditemukan bahwa alamat IP tersebut diberikan kepada satu Vikesh Sharma, yang kemudian dia ditangkap.
Selama interogasi, ia diduga mengatakan kepada polisi bahwa ia bekerja sebagai insinyur perangkat lunak senior di perusahaan.
Tetapi ia dipecat karena ketidaksepakatan mengenai gaji.
"Karena dia tahu sistemnya, dia memutuskan untuk menyebabkan kerugian finansial bagi perusahaan itu hingga mereka mempekerjakannya kembali," kata polisi.
"Dia juga mengatakan bahwa dia membuat empat serangan dunia maya dan menghapus 18.000 item data tentang pasien.
"Lalu menagih informasi sekitar 3 lakh pasien dan membuat entri palsu sekitar 22.000 pasien," kata Arya.
Semua itu ia lakukan dengan harapan ia akan dipekerjakan kembali untuk mengatasi kekacauan yang ia buat itu.
Tapi sayangnya rencananya gagal. Bahkan kini ia terancam mendekam di penjara. (*)
(Sosok.id/Dwi Nur Mashitoh)
Artikel ini telah tayang di Sosok.id dengan Judul "Tiba-tiba Dipecat di Tengah Pandemi Covid-19, Karyawan IT Nekat Retas Data Mantan Perusahaan, Berharap sang Bos Bakal Memintanya Kembali"