TRIBUNLUTRA.COM, MASAMBA - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Luwu Utara membuat 33 shelter bagi pengungsi yang mendiami wilayah Kampal, Kelurahan Kappuna, Kecamatan Masamba.
Tenda berkapasitas empat sampai lima orang itu nantinya akan menampung satu kepala keluarga yang terpaksa meninggalkan rumah akibat terjangan banjir bandang .
Kepala Markas PMI Luwu Utara Andi Tiar mengatakan, shelter bertujuan untuk memberikan kenyamanan bagi para pegungsi.
Selain itu, sejumlah fasilitas untuk kebutuhan sanitasi dan konsumsi juga akan disiapkan di sekitar lokasi pengungsian.
"Kami mendapat data bahwa jumlah pengungsi di wilayah Kampal khususnya yang ada di masjid kondisinya sudah sangat padat dan tidak kondusif sehingga mereka minta dibuatkan shelter per KK. Untuk itu kami memanfaatkan Family Tend bantuan dari PMI Pusat untuk didirikan di lokasi pengungsian," kata Tiar, Senin (27/7/2020).
"Karena ini bantuan dari PMI maka tanggung jawab keseluruhan dari PMI. Serta ada dapur umum yang akan dikoordinir dari teman-teman relawan dari AQL Peduli. Ini semua untuk kenyamanan warga yang mengungsi apalagi mereka yang kehilangan tempat tinggal," sebut dia.
Selain shelter, PMI sejauh ini juga telah menyediakan tangki dan hidran umum untuk pemenuhan air bersih bagi para pengungsi yang tersebar di sejumlah lokasi pengungsian.
Bupati Luwu Utara sekaligus Ketua PMI Luwu Utara Indah Putri Indriani sudah meninjau lokasi shelter.
Ia meminta agar penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tetap menjadi perhatian.
"Demi menjaga kesehatan pengungsi maka PHBS tetap diberlakukan, termasuk sanitasnya juga harus diatur. Kita ingin warga yang mengungsi ini juga tetap sehat dan nyaman," ucap Indah.