TRIBUNLUTRA.COM, MASAMBA - Jalur Trans Sulawesi di Kota Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, belum sepenuhnya dapat dilalui hingga hari ke-13 pascabanjir bandang.
Kendaraan masih diharuskan melalui jalur alternatif.
Meski jalur alternatif sekarang ini tidak sejauh sebelumnya.
Setelah terbukanya akses di Desa Radda, Kecamatan Baebunta.
Pantuan wartawan, Sabtu (25/7/2020) siang, titik Trans Sulawesi belum bisa dilalui berada di Kota Masamba.
Tepatnya di sepanjang Jl Jenderal Sudirman.
Mulai dari perempatan Jl Andi Djemma-Jl Jenderal Sudirman hingga ke perempatan Jl Jenderal Sudirman-Jl Masamba Affair.
Atau di sekitaran Masjid Agung Syuhada Masamba dan Kantor BRI Cabang Masamba.
Di titik tersebut, sejumlah alat berat terlihat masih bekerja.
Sehingga kendaraan dari arah Palopo menuju Luwu Timur ataupum sebaliknya harus memutar ke Jalan Lingkar yang kondisinya belum diaspal.
Belum terbukanya konektivitas jalan dikeluhkan pengendara.
"Ini sudah hari ke berapa jalan di Masamba belum dibuka. Kasihan kami harus memutar terus," kata salah satu sopir mobil Palopo-Malili, Anto.
Padahal, saat Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono berada di Masamba Kamis (16/7/2020) lalu.
Ia menargetkan jalan terbuka paling lambat, Minggu (19/7/2020).
"Pertama saya membuka konektivitas jalan paling lambat Hari Minggu," kata Basuk saat itu.
"Kedua membuat tanggul untuk melindungi permukiman warga, sarana jembatan, dan jalan. Ketiga normalisasi sungai, itu yang akan kita lakukan segera," ucapnya.(*)
Laporan Wartawan TribunLutra.com, Chalik Mawardi