Bincang Kota Virtual

Dirut PD Pasar Makassar: Lebih Susah Atur Pasar Dibanding Mall

Penulis: Fahrizal Syam
Editor: Imam Wahyudi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bincang Kota #4 Mengantisipasi Pasar Klaster Covid-19 di Makassar

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Tribun Timur menggelar Bincang Kota Seri #4, bertema Pasar Jadi Cluster?, Senin (13/7/2020) malam.

Narasumber yang dihadirkan yakni Basdir (Direktur Utama PD Pasar Makassar Raya), Saharuddin Ridwan (Direktur Operasional PD Pasar), dan dr Wahyudi Muchsin (Humas IDI Makassar).

Basdir di awal pemaparannya mengatakan, tak terlalu yakin jika pasar disebut sebagai satu cluster penyebaran Covid-19.

"Menurut kami tidak juga, karena sampai hari ini belum ada tes, kecuali rapid test Me lalu, setelahnya belum ada tes yang membuktikan bahwa pasar adalah episentrum covid-19," kata Basdir.

Menurut Basdir, setelah rapid test massal Mei lalu, dari hampir 7000-an pedagang yang dites, yang reaktif hanya 204 orang atau sekitar tiga persen.

"Setelah diisolasi ternyata yang positif tak sampai 20 dari 204 itu," paparnya.

Lanjut Basdir, sejak Maret PD Pasar juga sudah mengimbau pedagang dan pengunjung terkait penerapan protokol kesehatan.

Tiga surat edaran resmi mereka keluarkan, ditambah imbauan melalui pengeras suara dan petugas berkeliling pasar setiap hari.

"Kami sudah pasang tempat cuci tangan di setiap pasar, jumlahnya 2-5 unit setiap pasar. Kami juga ada thermo gun pengukur suhu tubuh, dan pemasangan spanduk imbauan, bahkan pengaturan arah masuk dan keluar pengunjung juga sudah kami lakukan," jelasnya.

Menurut Basdir, mengurus pasar tak sama dengan mengurus pusat perbelanjaan atau mall.

"Mall gampang, hanya ada beberapa pintu masuk, itu dijaga, dan pengunjung tertib. Pedagang juga tingkat kesadaran dan pendidikan lebih tinggi dibanding pedagang pasar, belum lagi tingkat ekonomi mereka lebih baik," katanya.

"Sehingga memang kami PD Pasar dibutuhkan kesadaran serta menjadi tantangan untuk mengedukasi masyarakat dan memberi kesadaran akan pentingnya memayuhi protokol kesehatan," pungkasnya.

Berita Terkini