TRIBUN-TIMUR.COM - Salah satu sinetron favorit di layar televisi RCTI adalah, Tukang Ojek Pengkolan (TOP). Sejak Sabtu (4/7/2020) lalu, para pemeran sinetron ini kembali syuting di Kampung Rawa Bebek.
Sebelumnya, selama masa pandemi berlangsung, syuting dilakukan di dalam studio.
Beberapa pemain seperti Eza Yayang (Ojak) dan Purnomo, terlihat sudah mengojek di kampung Rawa Bebek. Istri mereka juga ikut serta kembali hadir di Tukang Ojek Pengkolan.
Namun, ada yang berbeda dengan tampila TOP kali ini. Jika selama ini, para tukang ojek ini tampil bertiga, kini mereka hanya berdua saja.
Salah seorang pemainnya, Andri Sulistiandri yang memerankan Tisna, tak ikut kembali syuting di Tukang Ojek Pengkolan.
Sutradara Tukang Ojek Pengkolan, Aris Nugaraha sampai memberikan penjelasan kepada penonton setia TOP dan mengungkap alasan mengapa Tisna tak diikutkan lagi.
Aris pun menjelaskan duduk perkara mengapa Andri Sulistiandri tak main lagi di sinetron Tukang Ojek Pengkolan.
Berikut sejumlah pertanyaan yang ia terima di kolom komentar postingannya.
"Banyak bintang baru...tpi tokoh utama hilang 1 om memurut saya justru jadi biasa...ga bikin kangen...maaf cuma masukan om,...sukses selalu anp film," tulis pengguna Instagram.
"Emang kemana kang tisna kang, ayo kang gabungi lg atuh kang tisna krn mereka bertiga udah satu paket," komentar yang lain.
"Kang tisna kok gak muncul mas arisnugraha_anpfilms," tanya yang lain.
Aris Nugraha pun menjawab jika Andri Sulistiandri tak main di sinetron Tukang Ojek Pengkolan karena yang bersangkutan mengundurkan diri.
"pemeran tisna mengundurkan diri dengan alasan keluarga," tulis Aris Nugraha menjawab pertanyaan sejumlah pengguna Instagram.
Nampaknya, Tisna tak akan kembali lagi. Pasalnya Aris Nugraha yang juga sutradara Bajaj Bajuri ini berencana menjual motor Astrea milik Tisna.
Motor dengan warna hitam yang biasa dipakai Tisna ngojek itu akan dilelang dengan harga mulai Rp 10 jutaan.
Nantinya uang hasil penjualan bakal digunakan untuk aksi amal ANP Films.
Wajar jika motor ini dihargai cukup mahal, lantaran menjadi saksi bisu kesuksesan sinetron TOP hingga mencapai ribuan episode.
"Mau jual motor yang biasa dipake Tisna ngojek.
Tua, butut, tapi mahal. Harga 10 juta.
Kalo mau nawar silahkan ke atas, jangan ke bawah.
Lagi BU. Uangnya mau dipake buat tambahan dana proyek sumber air bersih yang akan dialirkan ke 3 kampung di Bayongbong, Garut.
Saat ini sumber air bersih terdekat berjarak sekitar 3 km," tulis Aris di postingan yang kini sudah dihapus olehnya.
Lantas setelah Tisna dipastikan hengkang, bagaimana nasib rating Tukang Ojek Pengkolan kini?
Dipantau TribunSolo.com dari Instagram @sobattvind dan @indotvtrends, rating TOP masih anjlok di angka 7-12 besar.
Di hari pertama penayangan TOP reborn di real set, TOP tak masuk dalam 10 besar rating tertinggi.
Padahal sebelum pandemi, TOP berada di jajaran atas tayangan dengan rating tertinggi.
Pada Minggu (5/7/2020) TOP berada di urutan 6, kemudian Senin lalu (6/7/2020), TOP menduduki posisi 9 di daftar rating tayangan TV Indonesia.
Kemudian pada Selasa kemarin (7/7/2020), TOP berada di nomor urut 12.
Sinetron RCTI terbaru, Putri untuk Pangeran nampak berada di urutan pertama sejak beberapa hari terakhir.(*/tribun-timur.com)